Gili Lawa Taman Nasional Komodo Terbakar, Para Wisman Marah
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com - Kebakaran menghanguskan Gili Lawa di Taman Nasional Komodo, NTT. Para wisman marah. Mereka mengecam pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab.
Taman Nasional Komodo sudah punya penggemar dari seluruh dunia. Oleh karena itu, ketika Gili Lawa terbakar Selasa malam kemarin, kabarnya langsung merebak di media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Apalagi beberapa wisman menjadi saksi mata langsung kejadian di Gili Lawa. Mereka menceritakan dugaan kuat soal ulah wisatawan yang sembrono.
"Fire is huge and will devastate the entire island until it gets within reach of pumps towards the bottom of the hills. Potential culprit(s) found," kata wisman bernama Alex Spetz Crees yang posisinya saat kejadian ada di pantai dan melihat terduga pelakunya dari grup wisatawan lain.
Kesaksian Alex menyebar di medsos seiring juga postingan para wisatawan lainnya. Kabar kebakaran ini merebak dan membuat marah para netizen traveler.
"It's gonna take years for Gili Lawa to recover from the fire. Why humans are such a terrible creature??? We all deserve Thanos snap tbh," kata @marveltr4sh
Siapa yang tidak emosi mengetahui sebuah destinasi yang indah rusak terbakar. Apalagi kalau ada info pelakunya adalah oknum wisatawan.
"DEAR MORONS : I feel so ashamed after I read the recent news about the fire in Gili Lawa. You guys really AN IDIOT traveller. Whothef**kever did this, deserves a serious punishment!" kata @iamluthgard.
Mereka yang marah juga adalah para wisatawan mancanegara yang belum ada kesempatan liburan ke TN Komodo. Ketika destinasi impian mereka Gili Lawa kebakaran, tentu mereka kecewa.
"Never been to Gili Lawa but from the stories I've read the place is chicly stunning. Whoever caused this fire, you should know that this is damn outrageous!" (@zaynaltair).
Dengan seruan seperti ini, pihak taman nasional dan kepolisian harus bertindak keras karena Gili Lawa kebakaran. Kabar terakhir sejumlah wisatawan sedang diperiksa terkait kebakaran tersebut.
"Jadi tadi pagi untuk penyelidikan lebih lanjut Polres Mabar dan PPNS. Tapi yang pasti tadi ada guide, kemudian pengunjung yang diduga rombongan terakhir dan itu Indonesia semua, sama pemilik kapal. Mungkin lebih dari 8 orang, sekitar 10 atau 11 orang," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan ketika dihubungi, Kamis (2/8). (Detik)