Golkar Target Menang Pileg 20 Persen dan Pilkada 60 Persen
Font: Ukuran: - +
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. [Foto: Liputan6/Johan Tallo]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan target minimal capaian pemilihan presiden pada Pemilu 2024 mendatang adalah menang.
Hal ini Airlangga sampaikan kepada jajaran dan kader-kadernya dalam pidato perataan Hari Ulang Tahun (HUT) partai bergambar beringin itu di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
"Untuk pemilihan presiden minimal harus menang, maksimalnya silakan dicari. Tapi, minimal harus Capres kita menang," kata Airlangga, Rabu (20/10).
Airlangga juga menyatakan, partainya menargetkan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendapatkan suara 20 persen dan Pilkada menang 60 persen.
Menurut Airlangga, target kemenangan Pilkada tersebut merupakan angka yang terukur. Sebab, pada Pilkada terakhir Golkar memenangkan 62 persen dari pertarungan pemilihan kepala daerah.
"Target-target dari DPR RI kita targetkan minimal 20 persen," kata Airlangga.
"Untuk Pilkada minimal kita menang 60 persen, 60 persen ini adalah capaian yang sudah kita hasilkan, jadi kita sudah mencapai 62 persen, jadi memang 60 persen adalah angka yang terukur," tambahnya.
Oleh karena itu, Airlangga mengajak jajaran pengurus dan kader Golkar untuk bersatu merapatkan barisan. Ia mengingatkan Partai Golkar memiliki satu narasi dan usaha bersama memenangkan Pemilu 2024.
"Masih ada waktu 3 tahun ke depan , kita konsolidasikan kekuatan, satukan langkah, raih simpati masyarakat, rebut hati rakyat agar rakyat memberikan kepercayaan kepada partai Golkar," tutur dia yang kini juga dikenal sebagai Menko Perekonomian dan Ketua KPCPEN tersebut.
Sebelumnya, Ketua Bidang Penghubung Antarlembaga Politik DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan partainya sudah mantap mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Firman mengatakan seluruh kader telah sepakat dengan keputusan yang telah disahkan dalam Musyawarah Nasional Golkar pada 2019 lalu.
"Saya rasa tidak ada lagi tawar-menawar. Sampai sekarang Munas tidak ada perubahan. Artinya, sudah final dan mengikat, wajib dipatuhi, wajib dijalankan partai," kata Firman kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (5/6).
Diketahui, Airlangga menjadi salah satu nama dalam bursa Capres pada 2024 mendatang. Airlangga juga jadi salah satu nama dalam bursa capres 2024 yang kerap muncul dalam survei politik sejumlah lembaga. Namun, elektabilitas Airlangga sejauh ini masih kalah dibandingkan nama-nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Di satu sisi, jika ingin bertarung dalam Pilpres, Golkar juga tidak bisa mengusung Airlangga sendirian. Pasalnya, perolehan suara mereka di Pemilu 2019 hanya 12,31 persen. Mereka butuh setidaknya 7,69 persen suara dari partai lain untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden. (CNN Indonesia)