Hasil Operasi Nila Jaya Polda Metro Jaya Musnahkan 190 Kg Sabu-265 Kg Ganja
Font: Ukuran: - +
(Yogi Ernes/detikcom)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Polda Metro Jaya memusnahkan sejumlah barang bukti narkoba. Narkoba tersebut merupakan hasil Operasi Nila Jaya yang dilaksanakan Ditnarkoba Polda Metro Jaya dan jajaran Polres selama 2 pekan.
"Selama kurun waktu 14 hari kemarin, mulai 19 Oktober sampai 2 November, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Satuan Narkoba masing-masing Polres melakukan operasi kewilayahan 'Nila Jaya 2020', karena kami melihat masih tinggi peredaran narkoba di Polda Metro Jaya," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Adapun barang bukti yang dimusnahkan adalah 190 kg sabu, 9.300 butir ekstasi, 572 butir Happy Five (H4), 193 butir obat-obatan berbahaya, 265 kg ganja, 18,6 kg tembakau Gorilla, dan 18,51 gram bubuk ekstasi.
Kapolda mengatakan barang bukti tersebut dimusnahkan setelah mendapatkan penetapan pengadilan. Pemusnahan juga dilakukan untuk mencegah penyimpangan oleh oknum.
"Barang bukti ini akan kita musnahkan dengan alat insinerator dengan suhu sangat tinggi. Ini untuk juga mencegah terjadinya penyimpangan terkait barang bukti," imbuhnya.
Nana menjelaskan, dalam Operasi Nila tersebut, Polda Metro Jaya menentukan 57 target operasi, terdiri atas 53 target tersangka dan 4 target operasi lokasi peredaran narkotika. Dari operasi ini, Polda Metro Jaya menangkap 44 tersangka yang merupakan target operasi.
"Dengan keberhasilan 79 persen. Yang belum terungkap akan menjadi PR kami untuk lakukan pengungkapan," imbuhnya.
Di luar target operasi, Polda Metro Jaya mengungkap 275 kasus narkoba dengan tersangka 330 orang, terdiri atas 8 orang bandar, 285 pengedar, dan 37 pemakai.
Nana menambahkan para tersangka ini terindikasi terkait dengan jaringan internasional. Menurutnya, narkoba tersebut diselundupkan melalui Aceh dan Riau.
"Untuk jaringan, dari sekian banyak yang kita ungkap itu jaringan Aceh dan Riau. Khususnya sabu ini selundupan luar negeri yang masuk melalui Aceh dan Riau yang akan mereka edarkan ke Jakarta," tuturnya.
"Untuk jaringan luar negeri ini tidak ada orang asing yang ditangkap. Semuanya warga negara Indonesia," sambungnya.
Nana menambahkan, pihaknya sangat serius dalam memberantas peredaran narkoba. Ia juga telah mencanangkan zero narkoba.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus narkoba yang diungkap Polda Metro Jaya dan jajaran sejak awal 2020.
"Sejak awal saya mencanangkan Jakarta harus zero narkoba dan hal ini terus kita galakkan. Dari awal kita sudah mengungkap 288 kg sabu, lalu Polda Metro gabung Mabes Polri kita ungkap 400-800 kg. Ini menunjukkan narkoba di wilayah kita sangat tinggi," tandasnya [Detik].