Ini Pemicu Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. [Foto: dok. Shutterstock]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Virus corona masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang ditakuti masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh kemunculannya yang menyebar begitu cepat di berbagai negara di dunia dan disertai pula dengan risiko kematian.
Berbicara tentang jumlah pasien positif Covid-19 dan angka meninggal dunia, pria memang lebih banyak daripada wanita. Lalu, apa yang menyebabkan pria lebih berisiko untuk terjangkit virus corona? Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Fahrian Syam pun memberikan penjelasannya.
Menurutnya, berbagai faktor bisa mempengaruhi fenomena ini. Termasuk salah satunya adalah perbedaan kadar hormon dan cara merespon suatu infeksi. “Kemungkinan terbesar dipengaruhi secara genetik. Tapi harus ada penelitian lebih lanjut untuk lebih membenarkan hal ini,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu saat dihubungi Tempo.co pada Minggu (3/5/2020).
Adapun faktor gaya hidup merokok bisa menjadi pemicu lainnya. Ia menjelaskan bahwa berbagai studi telah menunjukan pengaruh rokok pada kondisi paru dan sistem imun secara keseluruhan.
“Sedangkan kita bisa lihat bahwa banyak data membuktikan kalau orang-orang yang merokok lebih banyak pria daripada wanita. Sehingga ini bisa menjadi penyebab lainnya,” katanya.
Kemungkinan terakhir juga berhubungan dengan aktivitas para pria yang lebih banyak di luar rumah. Sebab sebagai kepala keluarga, mereka harus bekerja dan bertemu dengan banyak orang sehingga risiko terpapar dari satu orang ke lainnya lebih tinggi.
“Apalagi kalau melakukan perjalanan atau rapat dengan kondisi fisik yang drop, risiko tertular pasti besar,” katanya.
Untuk itu bagi para pria, Ari mengimbau agar senantiasa menjaga kesehatan kondisi fisiknya. Ini termasuk menghindari rokok, rajin berolahraga, memperhatikan asupan nutrisi serta menerapkan pola hidup bersih dengan baik.
“Ketika kita melakukan semuanya itu, kondisi fisik akan baik sehingga bisa melawan virus yang ingin masuk ke dalam tubuh,” katanya. (Tempo)