Jokowi Buka Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Ini Pesannya
Font: Ukuran: - +
FOTO: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA/Yu
DIALEKSIS.COM | Nasional - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah hari ini (19/11). Ia menyampaikan bahwa kebesaran agama Islam di Indonesia terbuka lebih lebar dibandingkan negara-negara lain, baik di Asia Tenggara maupun Timur Tengah.
“Banyak muslim di Indonesia yang tidak diatur oleh negara, seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama," kata Jokowi dalam sambutannya di Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (19/11).
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 20 ribu mutakmirin. Jokowi menyampaikan, keterbukaan syiar agama Islam itu terlihat dari berbagai kemudahan dalam mengundang penceramah hingga pengaturan seruan untuk beribadah salat.
"Ada kemudahan mengundang penceramah, menyampaikan khotbah (Salat) Jumat, mengadakan peringatan hari besar Islam, pengaturan azan, mengumpulkan dana-dana sosial Islam," kata Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi menitipkan pesan tentang penguatan pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan kepada lembaga pendidikan di bawah koordinasi Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Ia menyampaikan, ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi. Terlebih lagi, potensi alam di Indonesia cukup besar. Oleh karena itu, sumber daya alam darat maupun laut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijaksana.
"Saya mengharapkan bantuan dari bapak/ibu semua. Selain hablum minallah, hablum minannas, mohon diperkuat dengan hablum minalam yang menekankan pentingnya kelestarian alam dan lingkungan," katanya.
"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia," tambahnya.
Jokowi juga meminta Muhammadiyah dan Aisyiyah berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Ia menyebutkan, Muhammadiyah dan Aisyiyah berkontribusi besar melalui 170 lebih perguruan tinggi, 1.364 SMA dan sederajat, 1.826 SMP dan sederajat, 2.817 SD dan sederajat, dan 20.233 TK, PAUD, dan kelompok bermain, serta 440 pesantren.
Melalui lembaga pendidikan tersebut, Jokowi berharap peran sentral Muhammadiyah dan Aisyiyah dapat terus menyebarkan Islam berkemajuan. "Yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, yang menjaga persatuan persaudaraan dan perdamaian sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi dalam acara tersebut. Pejabat lain yang hadir di antaranya: Ketua DPR RI Puan Maharani Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Sekretaris Kabinet Pramono Anung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Menteri BUMN Erick Thohir Kapolri Jenderal Pol.
Listyo Sigit Prabowo Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. [Antara]