Jokowi Minta Capres dan Cawapres Jaga Stabilitas Politik pada 2024
Font: Ukuran: - +
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berkelakar menyapa bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden (wapres) yang akan diusung untuk maju pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal ini disampaikannya ketika berpidato saat menghadiri Puncak Hari Lahir Ke-50 Tahun PPP Tahun 2023 di Sriwijaya Hall Ice BSD City, Tangerang, Jumat (17/2/2023). “Urusan 2024, sekarang urusan capres dan cawapres.
Saya mau bertanya PPP ini calonnya siapa? Karena disini hadir semua calon-calon presiden dan wapres yang kenal ada Pak Prabowo, yang saya tahu ada juga Pak Erick Thohir, yang saya tahu juga Pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga Pak Mahfud MD.
Hampir juga ada mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan tentu saja ada Ketum PPP (Muhamad Mardiono),” ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa siapa pun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipercaya untuk berlaga di kontestasi politik 2024 agar dapat menjaga stabilitas politik di Indonesia.
“Saya titip pada 2024 ini tinggal setahun karena coblosan pada Februari 2024 ini sudah pada Februari, maka saya titip kita semua menjaga stabilitas politik dan keamanan karena saat ini penting dan perlu sekali. Karena kita diancam oleh risiko kegentingan global yang sulit dihitung sulit diprediksi dan kalkulasi, sangat sulit sekali,” katanya.
Jokowi pun menyinggung bahwa Ketum PPP Muhamad Mardiono sempat menyampaikan dalam pidato pembuka Hari Lahir (Harlah) PPP Ke-50 bahwa pasien IMF tercatat sebanyak 16 negara, tetapi disebutnya angka itu keliru.
“Data itu tahun kemarin, saya baru mendapat info yang terakhir masuk pasien IMF sudah 47 Negara. Bayangkan, 47 negara kita pernah jadi pasien IMF pada 1997-1998, oleh sebab itu situasi ekonomi harus kita jaga betul jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu karena perhelatan pemilu tahun depan, pilkada tahun depan, ini harus kita jaga, kita tidak mau masuk lagi pasien IMF,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen dan menjadi negara yang bisa diperhitungkan khususnya apabila dideretkan dengan negara anggota G20.
“Dulunya kita kalah dengan China, kalah dengan Korea Selatan, Jepang, sekarang ini kita lebih baik dari China, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa. Ini patut kita syukuri, jadi saya wanti-wanti supaya kita menjaga kondusifitas kemananan juga stabilitas politik agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu sehingga kehidupan rakyat tidak terganggu karena perhelatan politik yang mau kita lakukan pada 2024,” pungkas Jokowi.