Kasus Aktif Corona Terus Menurun, Benarkah Indonesia Sudah Lewat Puncak?
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay.com/
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jumlah kasus aktif atau pasien Covid-19 dalam perawatan terus mengalami penurunan mulai pertengahan bulan ini. Bahkan jumlah kasus aktif telah turun 9,02% dalam kurun waktu 2 pekan.
Hal ini memberikan harapan bahwa puncak Covid-19 telah terlewati, bila tren kesembuhan yang tinggi terus terjadi, sementara kasus baru bisa ditekan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga saat ini, puncak tertinggi kasus aktif terjadi pada 11 Oktober 2020 dengan jumlah 66.578 orang. Rekor jumlah pasien aktif ini belum terpecahkan hingga Kamis (29/10/2020) kemarin.
Sebaliknya, jumlah kasus aktif terus mengalami penurunan hingga tersisa 60.589 orang per kemarin. Jumlah ini turun sekitar sekitar 9,02% dibandingkan puncak 11 Oktober. Ini merupakan jumlah kasus aktif terendah sejak 26 September 2020.
Penurunan kasus itu disebabkan karena laju kesembuhan yang lebih cepat daripada kasus baru. Tercatat ada 12 kali pasien sembuh harian melampaui kasus baru. Rekor pasien sembuh harian tercipta pada 15 Oktober 2020 dengan 5.810 orang. Sementara pada hari yang sama terdapat 4.411 kasus baru.
Meski demikian, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan Indonesia belum mengalami puncak Covid-19. Pasalnya, gelombang kasus Covid-19 diperkirakan masih akan terus naik hingga tahun depan. Bahkan Indonesia masih berada pada gelombang pertama yang belum meunjukan tanda penurunan kasus, dan berpotensi tetap naik hingga tahun depan jika tidak ada perubahan dalam penanganannya.
"Kami memprediksi Indonesia sudah berhasil mencegah gelombang kedua, karena gelombang pertama belum dilewati. Trennya masih meningkat sampai akhir tahun, kalau tidak ada perubahan bisa sampai tahun depan, jadi memang konsistensi penangan pandmei kita tidak bisa setengah," ujar Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2020).
Meski demikian, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan Indonesia belum mengalami puncak Covid-19. Pasalnya, gelombang kasus Covid-19 diperkirakan masih akan terus naik hingga tahun depan. Bahkan Indonesia masih berada pada gelombang pertama yang belum meunjukan tanda penurunan kasus, dan berpotensi tetap naik hingga tahun depan jika tidak ada perubahan dalam penanganannya.
"Kami memprediksi Indonesia sudah berhasil mencegah gelombang kedua, karena gelombang pertama belum dilewati. Trennya masih meningkat sampai akhir tahun, kalau tidak ada perubahan bisa sampai tahun depan, jadi memang konsistensi penangan pandmei kita tidak bisa setengah," ujar Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/10/2020) [.cnbcindonesia.com].