Kasus Positif Covid-19 Mingguan Terus Naik, Satgas: Alarm yang Perlu Diwaspadai
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Tangkapan layar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (21/6/2022).
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat di atas 1.000 selama 6 hari berturut-turut. Satgas Covid-19 menilai hal tersebut merupakan peringatan.
"Namun, dengan jumlah kasus yang selalu kita pertahankan di bawah angka 1.000 selama 2 bulan terakhir, ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (21/6/2022).
Ia mengungkapkan, kasus positif mingguan meningkat 105 persen dari yang sebelumnya 3.388 pada minggu lalu menjadi 7.587 di minggu ini.
Hal itu berpengaruh terhadap kasus aktif Covid-19 mingguan yang juga naik menjadi 8.594 dari sebelumnya 4.734 kasus.
"Angka ini disumbangkan paling banyak oleh DKI Jakarta yaitu naik 2.769 kasus, Jawa Barat naik 686 kasus dan Banten naik 285 kasus," ujarnya.
Namun, ia menerangkan, apabila kasus positif dan kasus aktif meningkat, kasus kematian diupayakan harus ditekan dan persentase kesembuhan harus ditingkatkan.
"Namun di minggu terakhir, terjadi kenaikan kematian mingguan dari 28 menjadi 44. Meskipun jumlah ini tidak besar dibandingkan jumlah kasus positif, namun saya tekankan satu kematian saja terbilang nyawa. Apabila ada kematian yang mengalami kenaikan maka kita akan evaluasi bersama dan mitigasi agar tidak terus meningkat," ucap Wiku.
Selain itu, ia memaparkan persentase kesembuhan terlihat mengalami sedikit penurunan meskipun masih tinggi angkanya yakni 97,28%.
Selain itu, angka positivity rate mingguan meningkat selama 4 pekan berturut-turut dari yang sebelumnya 0,33% di minggu ke-4 bulan Mei menjadi 2,53% di minggu ini.
"Kabar baiknya positivity rate ini masih di bawah 5% dan masih dapat dikatakan aman. Tentunya angka ini harus tetap kita tekan, sehingga tidak mendekati 5% dengan terus gencar meningkatkan testing di tengah masyarakat," ucap Wiku. [BY]