kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Kekuatan Militer Indonesia 2020 Mampu Kalahkan Australia dan Israel

Kekuatan Militer Indonesia 2020 Mampu Kalahkan Australia dan Israel

Senin, 05 Oktober 2020 22:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Kekuatan militer dan alutsista TNI. (foto: ist/net)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia ke-75 tahun pada hari ini. Berbagai tantangan dihadapi TNI seiring perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Ucapan selamat, ungkapan bangga dan harapan disampaikan berbagai pihak kepada tentara kebanggaan negeri ini sebagai penjaga utama kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berbagai pembenahan telah dilakukan TNI, mulai dari organisasi, kualitas personel hingga kulaias dan kuantitas alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Berdasarkan situs data statistik militer dunia, Global Power Fire (GPF) tahun 2020 menunjukkan Indonesia termasuk dalam negara dengan kekuatan militer yang diperhitungkan dunia. Dari 137 negara, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 16.

Indonesia mengalahkan banyak negara maju, antara lain Arab Saudi (peringkat 17) Israel (peringkat 18) Australia (peringkat 19), dan salah satu negara yang selama ini ditakuti, yakni Korea Utara.

Dari data GPF, Indonesia yang berpenduduk 262 juta memiliki 800 ribu personel militer yang terdiria atas 400 ribu tentara aktif dan 400 ribu tentara cadangan.

Menurut GFP, Indonesia memiliki 462 pesawat, 41 di antaranya pesawat tempur, pesawat serang, 177 helikopter, 16 helikopter tempur, 54 pesawat pengangkut.

Untuk kekuatan darat, Indonesia memiliki 313 tank, 1.178 kendaraan tempur,153 artileri pertahanan diri, 366 senjata berat yang termasuk towerd artillery, dan 36 unit rocket projectors.

Di laut, militer Indonesia memiliki 282 kapal yang di antaranya tujuh unit frigate, lima kapal selam, 156 kapal patroli, 10 mine warfare, 24 kapal korvet.

Dalam melakukan pemeringkatan, GFP juga memperhitungkan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan geografi [sindonews].

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda