kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Kemenperin: Stok APD Aman Sampai Mei

Kemenperin: Stok APD Aman Sampai Mei

Selasa, 31 Maret 2020 19:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di tengah pandemi virus korona (covid-19). Ketersediaan APD dijamin hingga dua bulan mendatang.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, Muhammad Khayam, mengatakan sebanyak 3 juta APD akan diproduksi dalam waktu satu bulan.

"Insha Allah APD hingga Mei aman. Tapi kebutuhan 3 juta dalam sebulan dipastikan terlebih dahulu. Kebutuhan APD dalam negeri terjamin," ujar Khayam saat dihubungi, Selasa (31/3).

Dalam keadaan normal, lanjut Khayam, produksi APD sebanyak 12 juta per tahun, atau 1 juta dalam sebulan. Namun situasi berbeda ketika pandemi covid-19 terjadi. Kebutuhan APD domestik meningkat sangat tajam. Menurutnya, sulit bergantung pada impor, karena sebagian besar negara menghentikan ekspor APD.

Saat ini, industri tekstil di dalam negeri berpotensi besar untuk menopang ketersediaan APD bagi tenaga medis di Tanah Air. Kemenperin pun menggandeng 25 perusahaan tekstil untuk terlibat dalam pembuatan APD. Sebelumnya, sejumlah perusahaan tidak memproduksi APD. Namun setelah ditugaskan pemerintah, mereka bersedia memproduksi APD.

"Total ada 31 perusahaan yang memproduksi APD dengan 25 di antaranya adalah perusahaan tekstil. Sedangkan 6 perusahaan bergerak di pembuatan alat kesehatan dan APD," jelas Khayam.

Untuk bahan bakunya kebanyakan dari  dalam negeri baik polyester, cotton, nilon, yang sebelumnya sudah distok oleh perusahaan tersebut dengan jumlah yang besar," imbuhnya.

Meski kebutuhan tenaga medis diperkirakan sekitar 3 juta APD, namun 25 perusahaan tersebut dapat memproduksi 18 juta APD dalam satu bulan. "Jadi kapasitas kita yang semula 1 juta APD dalam sebulan, menjadi 18 juta APD per bulan. Ini tentunya dorongan industri tekstil," pungkas Khayam.

Kapasitas produksi setiap perusahaan dikatakannya bervariasi.  Mulai 300 ribu hingga 5 juta APD per bulan. Adapun pengaturan distribusi APD diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Produksinya akan dilakukan pada minggu pertama April. Meski kapasitas produksi hingga 18 juta, tapi kebutuhan dari BNPB hanya 3 juta di seluruh Indonesia. Tapi kita selalu siaga, jadi tidak ada masalah,” tutupnya. (Im/mediaindonesia)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda