Sabtu, 21 Juni 2025
Beranda / Berita / Nasional / Kementan Targetkan Impor 2 Juta Ekor Sapi, Fokus Tekan Defisit Daging dan Susu

Kementan Targetkan Impor 2 Juta Ekor Sapi, Fokus Tekan Defisit Daging dan Susu

Sabtu, 21 Juni 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi
Ilustrasi daging dan susu. [Foto: cruelty.farm]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan impor satu juta ekor sapi perah dan satu juta ekor sapi pedaging indukan selama periode 2025-2029. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menekan defisit daging sapi dan susu serta memperkuat kemandirian pangan hewani.

“Produksi telur dan daging ayam kita saat ini sudah surplus. Tapi untuk daging sapi dan susu, kita masih menghadapi defisit yang cukup besar,” kata Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Kementan, Hary Suhada, dalam keterangan resmi yang diterima pada Sabtu (21/6/2025).

Menurut Hary, percepatan produksi harus dilakukan melalui serangkaian intervensi, mulai dari impor ternak, penyediaan lahan, penyusunan regulasi, penjaminan kesehatan hewan dan keamanan produk, hingga hilirisasi dan mekanisasi.

“Kita butuh kolaborasi lintas sektor dan investasi yang konkret. Ini bukan kerja satu institusi saja,” ujarnya.

Kementan turut melibatkan Komisi Bibit Ternak Nasional untuk terkait rencana masuknya sapi perah dari rumpun baru, seperti Brown Swiss, Red Danish, dan Girilando. Komisi menekankan pentingnya standar kemurnian genetik, kemampuan telusur (traceability), dan sistem pencatatan (recording) yang akurat.

“Recording menjadi hal yang sangat penting, baik dari sisi sifat kualitatif maupun kuantitatif. Data ini akan mendukung proses pelaporan ke Kementan saat bibit sapi sudah berada di Indonesia,” jelas anggota Komisi Bibit Ternak Nasional, Jakaria.

Hary juga menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah pelaku usaha yang telah berkomitmen mendukung program ini, seperti PT Juang Jaya Abadi dan PT Asia Beef, serta Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang yang terlibat dalam kerja sama produksi sapi perah lokal.

“Rangkaian kolaborasi ini harus kita kawal sampai ke hilir, dari sisi kesehatan hewan sampai ke kesehatan masyarakat veteriner,” tegas Hary.

Dengan target ambisius ini, pemerintah berharap Indonesia dapat melakukan transformasi sistem peternakan nasional dan mencapai swasembada daging serta susu melalui pendekatan investasi dan kolaborasi berkelanjutan. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dpra