Kemeriahan HUT ke-73 Republik Indonesia di Istana Merdeka
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | JAKARTA- Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2018 pagi ini telah berlangsung dengan khidmat dan penuh keceriaan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara bendera untuk menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Prosesi Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pagi ini diawali dengan kirab Bendera Negara Sang Merah Putih dan teks asli naskah proklamasi dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.
Dalam prosesi tersebut, Fariza Putri Salsabila dari Provinsi Jawa Timur, yang pada peringatan tahun lalu bertugas sebagai pembawa baki pada upacara di Istana Merdeka kali ini bertugas sebagai pembawa teks asli naskah proklamasi dari Monumen Nasional. Sementara Ruth Cheline Eglesya Purba asal Provinsi Sumatra Utara, yang tahun lalu bertugas sebagai pembawa baki pada upacara sore harinya, bertugas sebagai pembawa bendera dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.
Dalam peringatan kali ini, Kepala Negara mengundang sejumlah pihak untuk menghadiri upacara secara langsung di Istana Merdeka, Jakarta. Sebanyak 9.800 kursi undangan disediakan bagi para tamu undangan dengan 65 persen dari jumlah itu dialokasikan bagi masyarakat umum. Di luar kompleks Istana Kepresidenan juga tampak masyarakat umum yang antusias menyaksikan jalannya upacara melalui layar lebar yang disediakan.
Peringatan kemerdekaan dengan tema "Kerja Kita Prestasi Bangsa" tampak semarak dengan hilir mudiknya tamu undangan yang mengenakan baju adat daerah masing-masing. Tak mau ketinggalan, Presiden Joko Widodo pagi ini turut mengenakan pakaian adat Aceh.
Sebelum upacara berlangsung, Presiden sempat turun dari mimbar kehormatan menuju tribun undangan yang dipenuhi oleh masyarakat umum. Ia tak sungkan berjabat tangan dengan sejumlah tamu undangan sebelum beranjak kembali menuju tempatnya di mimbar kehormatan. Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak anggun dengan mengenakan pakaian adat Minangkabau berwarna biru tua, lengkap dengan penutup kepalanya. (KSP)