Ketua MK Terima Penyerahan Jenazah BJ Habibie Dari Keluarga
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Keluarga presiden RI ke-3 Bacharudin Jusuf Habibie resmi menyerahkan jenazah Habibie kepada negara untuk dimakamkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Upacara penyerahan Jenazah Habibie kepada negara itu digelar tepat pukul 12.30 WIB di kediaman Habibie yang berlokasi di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Penyerahan jenazah Habibie kepada pemerintah dilakukan putra bungsu Habibie, Thareq Kemal. Dari Thareq lalu secara simbolis diterima Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman yang juga bertugas menjadi inspektur upacara pelepasan jenazah secara militer.
"Saya atas nama keluarga menyerhakan jenazah BJ Habibie dari keluarga ke negara untuk dimakamkan di TMP Kalibata untuk fimakamkan secara militer," kata Thareq.
"Saya atas nama negara bangsa dan Tentara Nasional Indonesia menerima Habibie, akan saya berangkatkan dan dimakamkan di TMP Kalibata secara militer," diterima Anwar Usman.
Prosesi penyerahan jenazah yang digelar secara militer pun tampak khidmat, selanjutnya iring-iringan mobil jenazah diberangkatkan untuk menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat juga telah hadir di kediaman Habibie untuk menyampaikan penghormatan terakhir sebelum upacara persemayaman digelar.
Masyarakat sekitar juga tampak ramai mengantarkan kepergian terakhir Habibie dari kediamannya. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang ikut atau turut serta hadir dalam upacara penyerahan jenazah Habibie dari keluarga ke negara.
BJ Habibie meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB. Rencananya, ia akan dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara kenegaraan yang akan dipimpin Presiden RI Joko Widodo sebagai inspektur, siang ini.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan negara telah menyiapkan pemakaman Habibie di liang makam slot 120 dan 121 yang sudah disiapkan di TMP Kalibata. Habibie akan dikebumikan di sebelah makam istrinya, Hasri Ainun. (im/CNNIndonesia)