Lebih Dari 600 Anak di Indonesia Meninggal Karena Covid-19
Font: Ukuran: - +
Sumber : Dok. cnnindonesia.com
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Data Satgas Penanganan Covid-19 per (11/6) mencatat setidaknya 1,2 persen anak usia di bawah 18 tahun di Indonesia meninggal akibat virus corona.
Bila dihitung dari kumulatif kasus kematian secara keseluruhan, maka 1,2 persen itu kurang lebih 630 anak Indonesia.
Rinciannya hampir mirip, 0,6 persen datang dari usia 0-5 tahun, dan 0,6 persen lainnya datang dari usia 5-18 tahun.
Itu menunjukkan bahwa angka kematian Balita terpapar Covid-19 lebih tinggi dari anak usia lain. Sebab, apabila dibandingkan dari data kedua kelompok yang terpapar Covid-19, jumlahnya lebih besar terjadi pada anak usia 5-18 tahun.
Rinciannya, pada usia 0-5 tahun sebanyak 2,9 persen atau 54.926 balita terpapar covid-19.
Sementara untuk usia 5-18 tahun, Satgas mencatat 9,6 persen atau sekitar 181.826 anak terpapar covid-19 di kelompok usia itu.
Artinya, kasus covid-19 Balita yang hanya 30 persen dari kasus usia 5-18 tahun ternyata menghasilkan jumlah kematian yang nyaris sama.
Hasil penelitian yang dilakukan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebelumnya juga menemukan sebanyak 40 persen pasien anak yang terkonfirmasi Covid-19 di RSCM, Jakarta, meninggal dunia.
Penelitian itu dilakukan dalam rentang Maret-Oktober 2020. Selama masa itu, tercatat secara total ada 490 pasien anak yang dikategorikan sebagai suspek Covid-19 di RSCM.
Dari jumlah tersebut, 50 anak atau 10 persen dikonfirmasi positif Covid-19 melalui tes PCR, dan 20 di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, pemerintah akan melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Juli 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pelaksanaan PTM harus didahului penyuntikan vaksin terhadap seluruh guru dan tenaga pendidik. Hal itu guna meminimalisasi potensi penularan virus corona di lingkungan sekolah.
Namun demikian, terkini Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Jumeri mengatakan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan baru mencapai 35 persen dari target yang telah ditetapkan.
Ia menyebut persentase tersebut sudah termasuk guru dan dosen. Dengan demikian, katanya, dari 5,5 juta jumlah pendidik dan tenaga pendidikan, sudah lebih dari 2 juta yang mendapatkan vaksinasi.
(khr/dea)
Sumber : cnnidnoensia.com