Lippo Group Fokus Kembangkan Aplikasi RS Siloam
Font: Ukuran: - +
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019). - Bisnis/Abdullah Azzam
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Lippo Group dikabarkan tengah fokus kepada bisnis layanan kesehatan intinya dengan mengembangkan aplikasi rumah sakit dan layanan kesehatan pada tahun 2021. Aplikasi ini disebut akan meningkatkan akses pasien ke dokter.
Dilansir Nikkei Asian Review, Direktur salah satu lini Lippo Group, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), John Riady, mengatakan aplikasi ini akan ditujukan untuk pasien-pasien tanpa gejala hingga menunjukkan gejala ringan.
Perseroan melalui anak usahanya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), mengoperasikan jaringan rumah sakit Siloam yang menjadi jaringan rumah sakit umum swasta terbesar di Indonesia dalam hal tempat tidur.
John mengatakan, Lippo Group tengah berupaya meningkatkan pendapatan dari segmen perawatan kesehatan sebesar 19 persen per tahun dan menargetkan pendapatan naik dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.
Setelah pandemi virus corona melanda Maret lalu, rumah sakit menjadi sulit untuk menerima pasien. Pendapatan Siloam pada April 2020 turun 35 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk menyiasati hal ini, Lippo mengandalkan digitalisasi. Meskipun grup telah berinvestasi di bidang ini, aplikasi mobile milik perseroan saat ini terbatas hanya untuk menjadwalkan kunjungan dokter. Untuk pemeriksaan medis jarak jauh, pasien perlu terhubung dengan komputer atau menggunakan aplikasi pihak ketiga.
"Saya pikir aplikasinya masih bisa jauh lebih ditingkatkan," kata John, seperti dikutip Nikkei Asian Review.
Lippo berencana akan merombak aplikasinya tahun depan dan menambahkan fitur pemeriksaan online, grafik medis digital, dan pengarsipan resep online.
"Sekitar 60 persen orang yang pergi ke rumah sakit benar-benar tidak perlu pergi ke rumah sakit," lanjutnya.
Sementara itu, Boston Consulting Group mengatakan 80 persen pasien memilih konsultasi online dengan dokter. Inovasi ini mengurangi biaya rata-rata 30 persen dibandingkan dengan kunjungan tatap muka. Selain itu, dokter dapat menghemat waktu 20 persen hingga 25 persen.
Indonesia dengan kepulauannya membuat perjalanan menjadi sulit. Jumlah tempat tidur rumah sakit berada di bawah standar internasional. Di daerah pedesaan, orang tidak dapat mengakses perawatan medis secara penuh karena infrastruktur yang buruk.
Untuk menarik pasien, Lippo akan mengandalkan reputasi Siloam yang memiliki 39 jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia dan mempekerjakan 3.300 dokter.
Aplikasi Lippo yang didesain ulang akan diluncurkan di 39 rumah sakit tersebut secara bertahap. Selain itu, Siloam juga akan bekerja sama dengan Marubeni Corp.
Marubeni pernah melakukan pelatihan jarak jauh dokter di Jepang dan Rusia serta akan mencoba program serupa di Siloam. Perusahaan asal Jepang ini juga telah membangun rantai pasokan medis melalui layanannya di Asia Tenggara [Bisnis.com].