Mahasiswa FKIP USK Nilai Penggunaan Diksi Marketplace Ala Mendikbud Tidak Tepat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, M. Ariffandi [Foto: dok pribadi]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) M. Ariffandi mengatakan, penggunaan kata atau diksi pada program marketplace yang dicanangkan oleh Mendikbud, Nadiem Makarim dinilai tidak tepat.
"Narasi “Marketplace” berarti lapangan pasar. Pada lapangan pasar terdapat barang dagangan yang akan diperjual belikan. Oleh karena itu, diksi 'Marketplace' tidak tepat digunakan," kata Arifandi kepada Dialeksis.com, Minggu (4/6/2023).
Ariffandi mengatakan diksi marketplace sering digunakan untuk produk barang, menurutnya untuk penggunaan nama program ini bisa digunakan nama lain seperti ruang talenta.
"Jadi carilah istilah lain misalnya ruang talenta, pake bahasa Indonesia lah jangan marketplace," ujarnya.
Arifandi mengatakan penggunaan diksi marketplace terkesan bahwa guru-guru professional seperti barang dagang.
"Jika barangnya bagus, cepat laku. Jika tidak bagus, tak akan laku. Miris, katanya guru akan sejahtera! Kok malah menjadi tidak terhormat," pungkasnya.