Manajemen Pertamina Sumbagut Minta Maaf Atas Kelangkaan BBM di Sumut
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi SPBU. Manajemen Pertamina Sumbagut Minta maaf karena kelangkaan BBM di Sumatera Utara. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Eksekutif General Manajer PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding C&T Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Asep Wicaksono meminta maaf atas terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Sumut.
Namun begitu, Asep menyebutkan Pertamina masih butuh waktu untuk normalisasi penyaluran BBM ke sejumlah SPBU.
Kekosongan BBM di sejumlah SPBU sempat terjadi selama beberapa hari. Kondisi ini disebabkan kapal tanker yang membawa BBM dari Singapura dan Malaysia terlambat sandar di Pelabuhan Belawan karena sejumlah negara juga harus mengikuti antrean untuk mendapatkan BBM dari negara tersebut.
"Pertamax ini kami impor dari Singapura, impor dari Malaysia. Yang memang kebetulan kondisi secara internasional sendiri antriannya juga luar biasa. Jadi di samping faktor cuaca, juga antrian di negara asal itu juga luar biasa. Itulah yang membuat terlambat sampai di Medan. China saja enggak jual lagi. Jadi semua negara pada beli ke situ," ucapnya.
Karena keterlambatan itu, otomatis pasokan BBM di SPBU di Sumut juga harus dikurangi sehingga banyak SPBU yang stok BBM-nya minim. Selain itu kurangnya pasokan menyebabkan antrean kendaraan di sejumlah SPBU sehingga menyebabkan kemacetan.
Kondisi tersebut, ucap Asep membuat Pertamina harus mengatur ulang pasokan ke SPBU agar tidak kehabisan total BBM.
"Jadi seperti awal bulan kemarin, harusnya kapal datang tanggal 2, dia baru masuk tanggal 3. Datang tanggal 4, dia baru masuk tanggal 5. Harusnya masuk tanggal 10 dia baru masuk tanggal 12. Jadi kami harus mengatur. Jadi memang kami atur sedemikian rupa supaya stok kami ada minimal sampai kapal itu sampai," paparnya. (CNN Ind)