Manuver Nasdem Deklarasi Anies Terancam Menteri NasDem Didepak dari Kabinet?
Font: Ukuran: - +
Foto: Tempo/Subekti
DIALEKSIS.COM | Nasional - Publik kini menaruh atensi renggangnya hubungan antara Presiden Jokowi dengan Partai NasDem. Keduanya kini tak lagi mesra seperti dahulu kala. Adapun kerenggangan hubungan keduanya disinyalir bermula ketika partai besutan Surya Paloh tersebut mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden alias Capres.
Nahasnya, kerenggangan keduanya juga mengancam para menteri dari partai berwarna dasar biru-kuning tersebut berpotensi didepak dari kabinet. Hal tersebut bahkan membuat Surya Paloh buka suara.
Kerenggangan hubungan Jokowi - NasDem tampak dari berbagai fenomena, yakni dari sikap Jokowi saat bertemu ketua umum NasDem Surya Paloh hingga absennya Jokowi di berbagai acara partai.
Jokowi tunjukkan sikap dingin ke Surya Paloh
Bukti kerenggangan Jokowi-NasDem salah satunya tampak dari gestur Jokowi saat bertemu Surya Paloh.
Sempat viral video yang menampakkan sikap dingin Jokowi saat Surya Paloh berusaha bercengkrama dengan sang Presiden. Jokowi tampak tak nyaman ketika Surya Paloh memberinya salam hangat bak sahabat lama.
Keretakan hubungan Jokowi-NasDem juga tampak dari segudang celetukan yang sempat diucapkan oleh sang Presiden. Jokowi disinyalir memberi kode keras yang sepertinya ditunjukkan ke NasDem dalam pidato Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran.
Kala itu, Jokowi berceletuk agar para partai politik tak terburu-buru mendeklarasikan Capres. Adapun NasDem merupakan salah satu partai politik yang sigap membuat deklarasi Anies sebagai Capres yang akan maju dalam kontestasi politik 2024 mendatang.
Pengamat politik Ray Rangkuti dalam diskusi Para Syndicate bertemakan "PDIP Vs NasDem: Ojo Dibandingke?" di Jakarta, Kamis (27/10/2022) membeberkan bahwa sikap Jokowi ke pihak NasDem tersebut terjadi lantaran kecewa terhadap deklarasi yang dibuat oleh partai besutan Surya Paloh itu.
Keretakan hubungan mengancam menteri dari NasDem didepak
Dampak dari keretakan hubungan tersebut salah satunya adalah ancaman menteri dari partai NasDem didepak dari kursi kabinet. Ada tiga menteri di kabinet Jokowi yang berasal dari Partai Nasdem, mereka adalah Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Jokowi sempat memberi sinyal saat ditanyai wartawan soal kemungkinan reshuffle kabinet. Keterangan ini disampaikannya dalam merespon pertanyaan mengenai desakan relawan Jokowi untuk merombak menteri dari Partai NasDem usai mendeklarasikan Anies. Isu ini menjadi isu panas yang menerpa NasDem sampai Surya Paloh turun gunung buka suara.
Paloh yakin Jokowi tak mengambil langkah sedrastis itu dan mendepak menteri hanya karena partai asalnya adalah NasDem. Terlebih sosok politisi sekaligus media baron tersebut yakin bahwa Jokowi tahu keberadaan NasDem yang berharga di konteks kehidupan politik Indonesia.
"Presiden Jokowi yang saya kenal, tentu memahami juga, apa arti keberadaan NasDem bersama beliau (Jokowi)," kata Paloh, dikutip dari Wartaekonomi.co.id - jaringan Suara.com, Kamis (27/10/2022).
Paloh juga akan menghargai keputusan Jokowi apapun itu.
"Kalau misalnya masih dianggap, tetap diperlukan, saya menghargai, tetapi kalau misalnya dianggap, ah, NasDem ini enggak ada gunanya lagi, nih, saya suruh pinggir saja, artinya kami akan menghormati itu," lanjut Paloh.
Paloh juga akan tegas tak mundur mendukung Anies di tengah isu tersebut. "Kenapa harus narik dukungan. Belum pasti itu (reshuffle) bisa iya, bisa tidak," kata Paloh. [suara.com]