Medsos Harus Edukasi Masyarakat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dewasa ini, media sosial (medsos) telah menjadi sarana efektif menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Termasuk oleh peserta pemilu 2019, medsos banyak dimanfaatkan sebagai media menyampaikan visi misi yang dimiliki.
Namun, seiring dengan tujuan pemilu yang mengedukasi dan mencerdaskan pemilih, medsos sedianya tidak cukup menyampaikan visi misi calon. Lebih dari itu, medsos juga perlu memberikan pemahaman politik positif kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Teknis dan Hupmas Setjen KPU RI, Nur Syarifah (Inung) saat hadir sebagai pembicara diskusi bertema "Konten Kampanye Pilpres di Medsos", di Media Center KPU RI, Jakarta, Rabu (12/12).Menurut Inung, dengan ruang kampanye yang terbatas di Pemilu 2019, dia berharap medsos bagi peserta pemilu tetap mengedepankan aspek pendidikan bagi masyarakat. Medsos menurut dia juga dapat dijadikan ruang oleh peserta pemilu menyampaikan gagasan, pemecah masalah atas isu yang sedang berkembang. "Sesungguhnya medsos ini ruang terbuka, karena KPU tidak mengatur berapa spasi, berapa lembar. Ini media yang strategis yang harusnya mampu mengedukasi kita sebagai pemilih, kepada masyarakat kita," tambah Inung.
Terkait diskusi yang digelar oleh SatuDunia ini, Inung secara khusus mengapresiasi dan mengajak peran serta pihak lainnya untuk bersama KPU menghadirkan pemilu yang ramah dan mengedukasi masyarakat. "Karena tidak bisa bekerja sendiri, seluruh stakeholder juga punya kewajiban dalam menyampaikan pendidikan politik kepada masyarakat," tutup Inung.Hadir dalam diskusi ini narasumber lainnya Perwakilan SatuDunia, Firdaus Cahyadi, Perwakilan Koalisi Perempuan Indonesia, Mike Verawati serta peneliti Perludem, Fadli Ramadhanil. (hupmas kpu ri bil/foto: dosen/ed diR)