Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Font: Ukuran: - +
Mendagri Muhammad Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta. [Foto: Humas Kemendagri]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah (Pemda) dan stakeholder terkait untuk terus menjaga inflasi di tengah kondisi global yang tidak stabil. Menurutnya, instabilitas globaldapat berdampak kepada perekonomian negara.
Hal ini disampaikan Mendagri pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (22/4/2024).
“Kita tahu bahwa perang Rusia-Ukraina masih berlangsung, dan itu dampaknya Rusia itu energinya ke Eropa, sehingga yang terpukul inflasi karena energi itu lebih banyak negara-negara Eropa yang mengimpor dari Rusia,” ujar Mendagri.
Adapun untuk Indonesia dampaknya lebih kepada persoalan pangan, terutama terkait dengan pasokan gandum. Pasalnya, sebagai salah satu negara produsen gandum terbesar di dunia, Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi Indonesia. Dengan demikian, perang kedua negara itu berdampak terhadap harga gandum dan produk olahannya.
Selain itu, Mendagri juga mengkhawatirkan ketegangan antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah akan berpengaruh terhadap situasi dalam negeri. Salah satunya terkait keberadaan Selat Hormuz yang menjadi choke point penting di dunia. Hal ini lantaran sekitar 30 persen dari total konsumsi minyak dunia diangkut melewati selat tersebut.
Dengan memanasnya situasi di kawasan Timur Tengah, kelancaran operasional di Selat Hormuz dikhawatirkan akan ikut terganggu. Kondisi itu tentunya akan berimbas terhadap stabilitas perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
"Situasi ini tidak hanya berimbas pada aspek politik, tetapi juga berdampak pada dinamika perekonomian dan perdagangan dunia," Mendagri.
Adapun inflasi nasional pada bulan Maret 2024 yakni sebesar 3,05 persen secara Year on Year (YoY). Angka ini dinilai masih sesuai dengan target pemerintah. Namun demikian, mengingat ketidakstabilan perekonomian global tersebut, Mendagri kembali menekankan seluruh pihak untuk terus menjaga tingkat inflasi agar tetap berada dalam batas yang telah ditetapkan.
Dalam konteks ini, koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemda menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas inflasi tersebut.
“Oleh karena itulah semua daerah sekali lagi saya menekankan untuk tolong betul-betul menjaga tingkat inflasi masing-masing, dan rumus-rumusnya sudah pernah kita sampaikan,” tandas Mendagri. [*]
- Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
- PJ Gubernur Bangka Belitung Lelang Jabatan Sekda Atas Izin Kemendagri
- Kepala BKPSDM Langsa: Pelantikan Pejabat Masih Tunggu Izin Kemendagri
- Rakor Pengamanan Arus Balik Idulfitri, Kakorlantas: Stamina Pengemudi Berperan Penting