Mendagri Tekankan Tiga Program Prioritas PKK di Tahun 2021
Font: Ukuran: - +
Ketua TP- PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengikuti Vidcon Rapat kerja Nasional IX PKK tahun 2021 di Restoran Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (8/3/2021). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian menekankan tiga program penting yang harus diprioritaskan TP PKK, untuk membantu mencapai sasaran yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia. Ketiga program itu adalah, penanganan Covid-19, Keluarga Berencana (KB), dan pencegahan stunting.
Hal itu disampaikan Mendagri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) ke 9, yang digelar secara virtual, di Restoran Meuligoe Gubernur Aceh (8/3/2021).
“Itu menjadi pokok utama yang harus diprioritaskan dalam Raker PKK saat ini, terutama program yang harus berkaitan dengan permasalahan yang kita hadapi saat ini,” kata Tito saat membuka Rakernas TP-PKK ke 9.
Tiga program prioritas yang ditegaskan Menteri sekaligus Pembina TP PKK pusat itu, memilik maksud dan tujuan untuk membantu pemerintah dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi pemerintah saat ini, melalui kader-kader PKK yang tersebar luas di seluruh Indonesia hingga ke dasa wisma.
Ia menyebutkan, pertama penanganan pandemi, guna memutus rantai penularan Covid-19 yang sudah setahun lamanya mengalami pandemi global. Hal itu harus menjadi program prioritas TP PKK, sebab, melalui pendekatan PKK akan membantu menekan penularan virus asal Tiongkok itu.
“Jangan abai Covid-19 masih ada. Walau sudah sedikit berkurang trennya, namun saya tetap inginkan peran PKK untuk bantu ikut mengkampanyekan vaksinasi untuk membentuk herd Immunity dan terus menyosialisasikan 5 M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Kedua, menyukseskan program Keluarga Berencana (KB), program itu adalah salah satu usaha pemerintah untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia, yang mana saat ini Indonesia menduduki negara ke empat yang memiliki jumlah penduduk yang besar.
Dengan KB, kata Tito, dapat menekan potensi muculnya permasalahan, akibat kepadatan penduduk yang besar, seperti minimnya ketersediaan pangan, kekurangan lahan tempat tinggal dan angka pengangguran yang meningkat.
Ketiga, adalah pencegahan dan penanggulangan stunting. Dengan keterlibatan PKK diharapkan mampu menekan prevalensi stunting di Indonesia khususnya di daerah. Penanganan stunting, saat ini, kata Tito, harus di prioritas agar Indonesia bisa melahirkan generasi unggul yang memilik daya saing tinggi.
“Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek dari usia tumbuhnya. Kalau generasi kita diharapkan tumbuh dengan baik dengan tinggi tubuh yang proporsional,” pungkas Tito.
Sementara itu, Ketua Umum TP PKK Pusat Ny Tri Tito Karnavian, mengatakan Rakernas TP PKK ke 9 tersebut seyogyanya dilaksankan pada tahun lalu, namun akibat pandemi Covid-19 melanda Indonesia bahkan seluruh dunia, membuat kegiatan penting PKK itu harus mengalami penundaan.
Maka itu, Tri Tito menginginkan Rakernas PKK ke 9 itu, bisa menyatukan persepsi untuk membentuk rencana program induk PKK, untuk kemudian di jadikan sebagai acuan kerja hingga lima tahun ke depan.
“Organisasi yang baik adalah yang mau berubah dan ingin memperbaiki dan mereformasi apa yang telah dilaksanakan pada tahun lalu. Tidak resisten untuk melakukan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada,” katanya.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras dan sinergitas seluruh PKK daerah dan berbagai pihak agar program yang akan dicanangkan pada hari ini dapat dicapai dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Perumusan harus disinergikan, kita bersama sama harus sukseskan 10 program pokok PKK, kita sebagai penggerak atau kapten bersinergi dan bekerja sama dengan kreatifitas dan inovasi yang kita miliki,” pungkasnya.[]