Beranda / Berita / Nasional / Mendikbud Turun Tangan Terkait Pawai Anak TK Bercadar dan Bawa Senjata

Mendikbud Turun Tangan Terkait Pawai Anak TK Bercadar dan Bawa Senjata

Senin, 20 Agustus 2018 14:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist

Dialeksis.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berkunjung ke Kota Probolinggo pasca viralnya pawai budaya pelajar TK bercadar dan menenteng replika senjata laras panjang baru-baru ini.

Mendikbud tiba di Kota Probolinggo sekitar pukul 15.45 WIB. Ia pun langsung merapat ke Mapolresta Probolinggo.

Kedatangan Mendikbud langsung disambut oleh Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal, Dandim 0820 Letkol Depro Rio Saransi serta jajaran Dinas Pendidikan Kota Probolinggo.

Di hadapan Mendikbud, Kapolresta Probolinggo kemudian memberikan paparan kronologi tentang barisan pawai siswa TK Kartika V-69 yang mengenakan jubah, cadar dan 'bersenjata'.

Dari hasil penelusuran polisi, foto barisan pawai TK Kartika V-69 yang viral di media sosial adalah foto yang tidak utuh, sebab itu hanyalah foto di barisan belakang. Secara kebetulan di sini digambarkan barisan tersebut mengenakan jubah, bercadar hitam dan membawa replika senjata.

"Ini foto yang terpotong. Jika dilihat secara utuh, menampilkan barisan yang menunjukkan simbol-simbol Islam dan kerajaan Arab Saudi," terangnya kepada Mendikbud, Minggu (19/8/2018).

Hal senada juga diutarakan Dandim 0820 Probolinggo yang menaungi TK Kartika V-69. Dandim lebih merinci keterangan tentang kostum yang dipakai para siswa TK Kartika V-69 saat menjadi peserta pawai kemerdekaan RI yang menuai kontroversi.

"Kostum yang digunakan untuk pawai kali ini sebetulnya pernah dipakai saat lomba drum band lalu. Jadi kostum tersebut sudah dua kali diketahui publik," ujar Letkol Depri Rio Saransi.

Setelah mendengarkan penjelasan Kapolresta dan Dandim 0820 Probolinggo, Mendikbud pun sepakat jika foto tersebut tidak memperlihatkan adanya unsur penyebaran paham radikalisme ataupun terorisme.

"Jadi kalo dilihat dari video barisan siswa TK Kartika saat pawai, tak ada menunjukkan sesuatu hal yang membahayakan," tandas Mendikbud.

Meski demikian Mendikbud tetap mengimbau semua pihak, utamanya para guru dan kepala sekolah, agar selektif memilih sesuatu untuk anak-anak atau siswanya.

"Tentunya kita harus cermat memberikan sesuatu kepada anak ataupun siswa. Dan yang pasti ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0820 kembali menyampaikan permintaan maaf lantaran kostum yang dikenakan sekolah binaannya menjadi kontroversi di tengah masyarakat.

"Sekali lagi saya sebagai pembina TK Kartika minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat luas atas terjadinya keteledoran tersebut," pungkasnya. (Detik)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda