Menhub Ajak Generasi Muda Inovasi di Masa Pandemi Covid-19
Font: Ukuran: - +
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi/Foto: Dok. Kemenhub
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak generasi muda untuk menciptakan inovasi di masa pandemi dalam rangka memulihkan mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Menhub pada acara Lustrum XII Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Tahun 2020 yang diselenggarakan secara virtual, hari ini.
"Sebagai inovator muda, saudara harus pandai melihat kesempatan dalam kondisi yang terhimpit ini. Kondisi ini sebetulnya dapat menjadi peluang bagi perusahaan startup untuk menawarkan dan mengembangkan usaha yang mampu menyelesaikan persoalan tersebut melalui pemanfaatan teknologi digital," kata dia, Sabtu (21/12/2020)
Dia menjelaskan dengan jumlah penduduk yang banyak, diukungan jaringan internet yang mumpuni, serta banyaknya generasi usia milenial, menjadikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembangnya bisnis digital.
"Potensi ini akan mendukung berkembangannya e-commerce dan pengembangan ekonomi digital. Pandemi yang memaksa orang untuk tetap beraktivitas di rumah akan membuat perusahaan digital meroket," ungkap dia.
Terlebih saat ini pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah memberikan stimulus dan insentif untuk sektor usaha. Dimana Pemerintah telah mengalokasikan biaya penanganan Covid-19 sebesar Rp695,2 Triliun dalam APBN untuk membiayai Kesehatan, Perlindungan Sosial, Insentif Usaha, UMKM, Pembiayaan Koorporasi serta Sektoral dan Pemda. PEN adalah suatu bukti bahwa pemerintah banyak memberikan suatu subsidi bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Hal ini dapat saudara manfaatkan. Oleh karenanya adanya PEN dari pemerintah ini seyogyanya bisa digunakan juga sebagai kail yang bermakna untuk masyarakat," jelas dia.
Dia menambahkan tidak cukup hanya dari pemerintah yang telah megeluarkan program PEN, agar start up bisa survive dalam kondisi seperti ini juga dibutuhkan sinergi dari pihak lain yaitu Sinergi pentahelix antara pemerintah, pebisnis, universitas, media, dan masyarakat.
Pada kesempatan itu Menhub juga mendorong ITS untuk menjadi pelopor dalam mendorong kemajuan di Indonesia Timur dengan memberikan kesempatan yang sama bagi generasi muda di sana.
"Kita harus memberikan kesempatan yang sama dengan kita yang ada di pulau Jawa ini. Saya pikir apa yang menjadi ide hari ini dimana ITS memberikan sarana cara bagi inovator baru memiliki paten memiliki usaha siapa tahu dia menjadi konglomerat yang luar biasa atau menjadi guru besar dimana-mana di Indonesia Timur," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi ITS yang telah menginisiasi diselenggarakannya kompetisi startup pemula di Indonesia di tengah pandemi, yang telah memberikan wadah bagi para inovator muda untuk berkreasi. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 300an start up.
Menurut Menhub, acara ini dapat mendorong pertumbuhan dunia entrepreneurship dalam bidang teknologi dan sektor kreatif, yang diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja, terutama untuk masyarakat di Indonesia bagian timur.
Pada kesempatan yang sama Menhub juga sempat menyaksikan penyerahan inovasi Robot medical Assistant ITS - Airlangga (Raisa) dari ITS ke Rumah Sakit Pelni. Robot ini mampu memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 yang sedang diisolasi seperti mengantar makanan, pakaian, maupun obat-obatan, untuk membantu tenaga medis mengurangi intensitas kontak langsung dengan pasien [Okezone].