Menkopolhukam Minta Para Rektor Tidak Larang Mahasiswanya Gelar Diskusi di Kampus
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bandung - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta para rektor universitas untuk membangun kehidupan demokrasi dengan tidak melarang adanya diskusi untuk mahasiswa di kampus.
"Katanya kampus sudah tidak demokratis saya baca di tabloid. Sudah banyak melarang mahasiswa kreatif, melarang diskusi atau memata-matai diskusi. Maka saya berpikir itu tidak baik," kata Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam kegiatan 'bincang seru Mahfud' yang digelar di Graha Sanusi, Universitas Padjajaran (Unpad) Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (30/10/2019).
"Mahasiswa boleh diskusi apapun sepanjang tidak melanggar hukum," sambung dia.
Menurut Mahfud, diskusi di kampus merupakan salah satu tradisi dalam akademik. Meski begitu, ia juga meminta para mahasiswa jika kegiatan diskusi di kampus tidak dilakukan secara tertutup dan melanggar aturan hukum.
"Jangan mengadakan acara gelap-gelap, agendanya memojokan, mencaci maki kelompok tertentu," pesan Mahfud.
Dia menambahkan, ada dua hal yang harus dicapai mahasiswa di dunia kampus. Pertama merupakan norma akademik yang berupa kegiatan belajar di kampus untuk memperoleh nilai indeks prestasi dan kedua tradisi akademik.
"Tapi norma akademik nggak cukup karena banyak orang yang IPK-nya tinggi tapi tidak bisa berkembang dengan baik dan tidak bisa mengembangkan masyarakat dengan baik. Maka harus tradisi akademik. Ada diskusi, seminar, pameran buku, lukisan, kuliah umum, studi wisata, itu semua tradisi," urainya. (im/okezone)