PAN Akui Sudah Bahas Isu Reshuffle di Kabinet Jokowi
Font: Ukuran: - +
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno (kiri) berbincang dengan Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (kanan) saat acara Refleksi Akhir Tahun DPP PAN di Jakarta, beberapa waktu lalu. [Foto: Antara/Aditya Pradana Putra]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengakui internal partainya sudah membicarakan kocok ulang atau reshuffle kabinet yang isunya menguat baru-baru ini.
Saleh menyampaikan, PAN dengan senang hati akan mengirim kader terbaik jika Presiden meminta kader partai matahari putih itu membantu di sisa kepemimpinan Jokowi.
"Ya kalau obrolan itu sudah ada lah. Tapi kan, tentu itu adalah hak dari para petinggi partai ini, untuk membicarakannya, Jika Presiden menilai PAN dibutuhkan, tentu kami dengan senang hati akan mengirim kader terbaik kami yang dianggap pas," ucapnya.
Saleh mengatakan, sejauh ini partainya tidak mau terlalu terburu-buru membahas wacana kocok ulang jajaran menteri Jokowi. Ia menyebut situasi negara masih darurat menghadapi pandemi Covid-19.
Ia ingin keberadaan PAN di jajaran kabinet bisa membantu pemerintah, bukan malah menjadi beban.
"Kita juga melihat situasi negara kita yang seperti ini, dan tentu kita kalau pun masuk sungguh-sungguh untuk membantu pemerintah, bukan untuk nambah beban," katanya.
Isu kocok ulang kabinet atau reshuffle menguat usai Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas menghadiri pertemuan pimpinan koalisi partai pendukung Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Selain itu, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto sebelumnya berkata bahwa partainya memiliki sejumlah kader mumpuni untuk menduduki jabatan menteri. Meski hal itu dikatakan tidak dalam konteks reshuffle. Selain Zulhas, kader PAN yang dimaksud antara lain Eddy Soeparno, Soetrisno Bachir, hingga Ketua Dewan Pakar Drajad Wibowo. (CNN Ind)