Pelaksanaan Ibadah Haji 2021, Begini Skenarionya
Font: Ukuran: - +
[Dok. US News]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kasubdit Advokasi Haji, Direktorat Bina Haji, Kementerian Agama, Affan Rangkuti mengatakan pihaknya akan menyusun tiga skenario terkait pelaksanaan haji tahun 2021 atau 1442 Hijriah.
Hal itu merespons masih banyaknya keraguan jemaah atas kepastian keberangkatan haji tahun 2021 di tengah pandemi virus corona yang masih merebak secara global.
"Pemerintah kembali menyampaikan kepada jemaah bahwa pelaksanaan haji 2021 mendatang akan dilakukan dengan tiga skenario," kata Affan dalam keterangannya yang dilansir di situs resmi Ditjen Haji Kemenag, Senin (4/1/2021).
Affan merinci, skenario pertama yang telah disusun oleh pemerintah saat ini yakni tetap berangkat haji dengan kuota normal. Skenario kedua, berangkat dengan kuota 50 persen.
"Dan skenario ketiga, batal kembali tidak memberangkatkan jemaah seperti tahun 2020," kata dia.
Affan menilai penyelenggaraan haji pada tahun 2021 akan berbeda dengan penyelenggaraan haji sebelumnya. Sebab tantangan dan realitas penyelenggaraan haji 2021 cukup besar karena digelar di tengah kondisi pandemi.
Terkait dengan ketiga skenario ini, sambung dia, pemerintah menyatakan, sudah sangat siap untuk menjalankannya. Meski demikian, ia menyatakan apakah masyarakat siap dengan skenario yang telah disusun tersebut.
"Ini kita hadir untuk menyatukan apakah kita siap dengan skenario tersebut yaitu untuk kita siap dan bersiap diri untuk melaksanakannya. Sebab, pelaksanaan haji 2021 tentu tidak sama dengan pelaksanaan haji di masa normal," kata dia.
Sampai saat ini, pihak Kerajaan Arab Saudi belum membuka sinyal untuk membuka kembali ibadah haji pada tahun 2021.
Indonesia sendiri sudah memutuskan tak mengirim jemaah haji pada musim haji tahun 2020 lalu akibat pandemi virus corona. Atas pembatalan itu, Kemenag memberikan prioritas bagi para jemaah haji tahun 2020 atau 1441 Hijriah untuk pada berangkat tahun ini bila ibadah haji dibuka oleh Saudi.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan tetap menggelar haji di masa pandemi dalam jumlah terbatas, yakni 1.000 orang saja pada tahun 2020. Indonesia sendiri tercatat batal mengirim sebanyak 221 ribu jemaah haji pada tahun lalu (CNN Indonesia).