Pemerintah Buka Suara Terkait Luhut Angkat Telepon Saat Jokowi Pidato
Font: Ukuran: - +
Presiden Jokowi bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan publik dengan sentimen negatif karena kedapatan mengangkat telepon saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato.
Peristiwa itu terjadi saat Jokowi dan sejumlah menterinya, termasuk Luhut sedang melakukan kunjungan kerja dan meresmikan kawasan Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022) pekan lalu.
Menyikapi hal tersebut, Staf Khusus Kementerian Sekretariat Negara Faldo Maldini, mengatakan sentimen negatif dari sudut pandang tertentu sudah lumrah terjadi.
Ia mengatakan yang terpenting saat ini adalah memahami bila pekerjaan tugas menteri sebagai 'pembantu' presiden.
Kemudian, dirinya menjelaskan pemerintah sekarang melakukan berbagai macam upaya untuk bergerak lebih cepat.
"Kita ini sedang mencoba kembali berlari kencang, meskipun masa pandemi belum usai. Ayo fokus ke substansi. Kebijakan apa yang butuh peningkatan dan diskusi mendalam, itu jauh lebih penting sekarang, kita ingin semuanya menerima manfaat dari kebijakan," ungkap Faldo.
Lebih lanjut, Dia mengatakan semua penilaian mengenai menteri sepenuhnya ditentukan presiden.
"Kalau tidak ada masalah kerja, capaian, dan kontribusinya buat Presiden Jokowi, ya jalan terus. Jadi, kami kira kita perlu lebih banyak ngobrol satu sama lain, membahas soal kehidupan publik, kehidupan bersama," kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi menyebut Luhut sedang menerima telepon dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Jokowi memberi sambutan. Budi kepada Luhut menyampaikan dua laporan, yakni soal kondisi lonjakan kasus COVID-19 yang menyangkut pembelajaran tatap muka (PTM) dan evaluasi PPKM di Jawa-Bali.
Menurut Jodi, hal itu memang harus dilakukan Luhut guna memberi laporan langsung kepada Jokowi. Sebab, Jodi menilai harus ada langkah pencegahan atau mitigasi cepat yang harus diambil.
"Hal tersebut harus dilakukan tentunya untuk segera bisa dilaporkan ke Presiden untuk diambil langkah-langkah mitigasi yang cepat. Karena saat itu kebetulan Pak Menko sedang mendampingi kegiatan Presiden. Hal ini penting dilakukan sebagai bagian langkah crisis management penanganan pandemi yang harus dilakukan dengan cepat dan terukur," kata Jodi. (CNN Ind)