Pemilih Pemula, Target Potensial Pemilu 2019
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Yogyakarta - Pemilih pemula, pemilih muda atau milenial menjadi target potensial bagi peserta pemilu pada 2019 nanti. Jumlahnya yang di 2019 diperkirakan mencapai 23,77 persen (menurut data BPS) dari keseluruhan pemilih perlu mengimbangi diri dengan pengetahuan yang cukup, kritis dan bertanggungjawab.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, pemilih milenial cerdas membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang kepemiluan. Mereka mampu memilah informasi yang bermanfaat untuk dirinya baik tentang calon maupun partai politik yang akan dipilihnya nanti.
Arief yang berbicara sebagai keynote speech pada kegiatan "Seminar kepemiluan, Pemilu di Era Digital: Peluang dan Tantangannya" di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menambahkan bahwa pemilih milenial juga harus menjadi pemilih kritis. Sikap kritis dapat diwujudkan dengan memastikan hak pilihnya terlindungi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan menggunakannya nanti di 17 April 2019. "Dan yang ketiga bertanggungjawab. Setelah terdaftar dan datang ke TPS 17 April 2019 harus juga digunakan untuk memilih yang benar, jangan sampai hak tersebut sia-sia," tambah Arief.
Arief berpesan kepada peserta seminar yang didominasi mahasiswa dan mahasiswi itu agar menjadi pemilih milenial yang tidak menjadi penyebar hoax, isu SARA serta pelaku politik uang.
Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto berharap mahasiswanya sebagai bagian dari pemilih milenial dapat menggunakan hak suaranya di pemilu nanti dengan baik dan bertanggungjawab. Menurut dia, berpolitik adalah suatu kewajiban, menuntut ilmu di Fisip tentu mengarahkan generasi muda untuk cakap dan mau terjun dipolitik. "Kalau tidak mau berpolitik bahaya nanti yang terlibat justru orang-orang yang tidak berkualitas," kata Erwan.
Erwan secara terang-terangan mengaku tidak sepakat dengan batasan berpolitik dikampus yang ramai dibicarakan saat ini. Karena menurut dia dari kampus lah generasi muda dilatih untuk berpolitik santun. "Keterlibatan aktif perlu didorong, ada anggapan mahasiwa tidak boleh ngomong politik tentu tidak benar," kata Erwan.
Selain mendengar keynote speech dari Ketua KPU RI Arief Budiman serta Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto, acara berlanjut dengan diskusi oleh dua timses capres-cawapres 01 Direktur Perencanaan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Aria Bima serta timses capres-cawapres 02 Kordinator Jubir Tim Kampanye Nasional Dahnil Anzar Simanjuntak. (Hupmas KPU)