Pemko Banda Aceh berdayakan sekolah pinggiran menjadi sekolah efektif
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kemajuan teknologi saat ini sudah masuk dalam revolusi industry 4.0. Sekolah pinggiran juga harus maju dalam zaman IT dan digital ini. Oleh karena itu perlu adanya program pendampingan untuk kepala kepala sekolah pinggiran menyangkut manajerial, kewirausahaan, supervisi, kepemimpinan, penguatan pendidikan karakter dan pengembangan sekolah berdasarkan 8 standar nasional pendidikan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan , Dr.Saminan,M.Pd di pendopo wali kota (10/1/19).
Berdasarkan hasil survey dengan menggunakan instrumen yang telah dirancang yang di adopsi dari Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan harus dipenuhi oleh penyelenggara dan satuan pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI, tambahnya Saminan.
Lebih lanjut saminan menjelaskan ada 15 sekolah pinggiran yang telat di lakukan survey baik di tingkat SD maupun SMP meliputi SMPN 12, SDN 70, SDN 43, SDN 41, SDN 60, SDN 51, SMPN 13, SDN 60, SDN 39, SMPN 15, SMPN 10, SDN 55, SMPN 8 dan SDN 69. Dan dari 15 sekolah pinggiran ini banyak sekolah yang lingkungannya kelihatan kumuh dan tidak tertata termasuk ada yang tidak ada drainase sehingga mudah terjadi banjir,serta guru guru banyak yang sudah senior dan mendekati pensiun juga gasilotas pembelajaran masih terbatas.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman sempat berkunjung ke SDN 72 Alue Naga yang merupakan sekolah paling ujung yang terletak di pinggir Kota Banda Aceh dan menyampaikan tekadnya untuk meningkatkan kualitas sekolah di pinggiran Kota Banda Aceh agar dapat sejajar dengan sekolah sekolah di pusat Kota, baik dari sisi fisik maupun tenaga pendidiknya.
Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah sekolah pinggiran kota merupakan komitmen yang sangat mulia dan patut kita hargai. Serta peningkatan kualitas pendidikan manjadi salah satu cita cita pembangunan dan juga merupakan salah satu visi dan misi dari pemerintah Kota Banda Aceh dengan tiga pilar pembangunannya yaitu agama, pendidikan dan ekonomi, tambah wali kota.
Aminullah juga berharap pemberdayaan sekolah pinggiran harus dimulai dengan pembelajaran yang bermutu, dimana proses pembelajaran harus memiliki standar mutu yang tinggi dan juga didukung dengan fasilitas yang memadai dan siap pakai setiap saat. (Iin)