Pengemudi Ojol Tak Lagi Masuk Daftar Penerima BST
Font: Ukuran: - +
[Dok. Liputan6.com]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama pemerintah pusat, saat ini sedang menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada sejumlah warga Ibu Kota. Penyaluran bantuan dimulai Senin (4/1/2021) lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, sekitar 1,9 juta kepala keluarga (KK) bakal menerima BST secara tunau sebesar Rp 300 ribu.
"Dari pemerintah pusat kurang lebih 750 penerima manfaat. Kemudian dari Pemprov DKI itu kurang lebih 1,1 KK," kata Riza kemarin.
BST akan diberikan selama empat bulan berturut-turut mulai dari Januari hingga April 2021. BST dari pemerintah pusat disalurkan melalui PT Pos Indonesia, sementara BST dari Pemprov DKI disalurkan melalui Bank DKI.
Yang menjadi penerima manfaat adalah warga miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19. Terdapat pengurangan jumlah penerima manfaat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2020, sebanyak 2,55 juta KK terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah akibat pandemi Covid-19.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari sebelumnya total 2,55 juta KK penerima sembako, sekarang tidak sampai 1,9 juta kurang lebih," kata Ariza.
Dia menambahkan, perekonomian di Ibu Kota sudah mulai bangkit. Warga yang tadinya kehilangan mata pencaharian juga sudah banyak yang bekerja kembali. Oleh karenanya, jumlah penerima manfaat dikurangi.
Pengemudi ojek online (ojol) misalnya, yang tadinya menerima bantuan, telah dihapus dari daftar penerima manfaat.
"Sekarang (peraturannya), yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," ujarnya seperti dilansir Tribun Jakarta pada Selasa.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bantuan tunai diberikan kepada warga miskin sebagai upaya pemerintah menggerakan perekonomian yang ambruk imbas pandemi Covid-19.
Meski demikian, ia berpesan agar bantuan tersebut digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Saya menggarisbawahi pesan presiden, bansos ini dimanfaatkan dengan bijak dan tepat. Pesan buat bapak-bapak, jangan beli rokok," ucap Anies dalam siaran tertulis.
"Jadi, pemanfaatannya diprioritaskan untuk seluruh keluarga," tambahnya (Kompas.com).