DIALEKSIS.COM | Jakarta - Polri berharap kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya segera membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens. Philip disandera sejak Februari 2023.

"Kami berharap KKB mau menerima negosiasi dan segera membebaskan pilot Susi Air yang telah disandera selama empat bulan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Kamis (15/6/2023).

Ignatius mengatakan Polda Papua akan mengupayakan pembebasan pilot Susi Air. Polda Papua akan bersinergi dengan TNI dan pemerintah setempat.

"Terhitung sudah empat bulan pimpinan KKB Egianus Kogoya menyandera Kapten Philip Mark Mehrtens dan kami akan melakukan upaya negosiasi untuk membebaskan pilot tersebut," ujar Ignatius.

Negosiasi pembebasan warga Selandia Baru itu telah dilakukan sejak lama. Namun mandek, karena Polri tidak bisa mengabulkan semua permintaan KKB pimpinan Egianus.

Egianus sempat menyampaikan sejumlah permintaan untuk membebaskan pilot. Mulai dari tebusan uang Rp5 miliar, obat-obatan, dan senjata api (senpi).

TNI-Polri tidak mengabulkan permintaan senpi. Selain itu, KKB juga menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua. 

Kelompok separatis itu memberikan tenggat waktu dua bulan. Bila tidak segera melakukan dialog bersama negara lain, KKB Papua pimpinan Egianus mengancam akan menembak Philip.

Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan melibatkan negara lain dalam diskusi pembebasan Philip. Pasalnya, Selandia Baru masih mempercayakan kepada Indonesia.

Philip disandera TPNPB Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Selain menyandera Philip, kelompok Egianus juga membakar pesawat yang dibawa Philip.