Prabowo Bicara Via Telepon Dengan Menhan China, Ini yang Dibicarakan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pertahanan Indonesia, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo mengadakan pembicaraan via telepon dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, Selasa (12/5/2020) waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, Wei mengungkapkan Pemerintah China mendukung upaya Pemerintah Indonesia memerangi pandemi Covid-19.
"Tahun ini menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia. Oleh karena itu, Wei menyerukan upaya untuk melanjutkan semua komunikasi tingkat tinggi dan memperkuat semua kerja sama di semua bidang antara kedua angkatan bersenjata," tulis The Star mengutip Xinhua, Rabu (13/5/2020).
Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan Kementerian Pertahanan China terkait dukungan dalam penanganan pandemi Covid-19. Prabowo juga memuji pencapaian China dalam memerangi Covid-19 serta berbagai kontribusi Negeri Tirai Bambu dalam kerja sama global melawan Covid-19.
Indonesia juga bersedia memperkuat kerja sama dengan angkatan bersenjata China," kata Prabowo.
ada Selasa (12/5/2020), Prabowo menerima bantuan alat kesehatan yang kedua kalinya dari China di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Bantuan itu akan digunakan untuk penanganan Covid-19.
"Semua bantuan alat-alat kesehatan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menhan kepada beberapa rumah sakit lingkungan Kemhan dan TNI sehingga diharapkan dapat membantu dalam pencegahan penyebaran virus corona dan penanganan wabah Covid-19 di Indonesia," tulis @Kemhan_RI.
Dikonfirmasi CNBC Indonesia, Juru Bicara Menhan RI Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan Prabowo lebih banyak bicara kerja sama penanganan Covid-19 dengan Menhan China. Selain dengan China, Prabowo juga berbagi pengalaman dengan menhan dari negara-negara lain seraya mengupayakan kolaborasi.
"Karena semua negara menghadapi permasalahan dan kesulitan yang nyaris serupa. Beliau sudah bicara dengan Menhan Amerika Serikat, Menhan Jepang, Menhan Uni Emirat Arab, Filipina, Malaysia, dan lain-lain," kata Dahnil via pesan singkat. (Im/CNBCIndonesia)