Rektor Unimal Hadiri Rakernas Kemenristekdikti
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Semarang - Rektor Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Dr. Herman Fithra menghadiri acara rapat kerja nasional (Rakernas) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dipusatkan di Gedung Prof Soedarto, Kampus Universitas Dipenogoro, Semarang, 3-4 Januari 2019.
Disamping rektor Unimal, acara ini ikut dihadiri oleh 135 peserta lainnya, mencakup kepala LLDikti, rektor perguruan tinggi negeri, direktur Politeknik, dan ketua Akademi Komunitas seindonesia. Tema yang diusung ialah "Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel, dan dan Bermutu".
Acara ini sendiri menjadi momen kegiatan terbesar kelima yang dilaksanakan Kemenristekdikti di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang dibuat sejak dini di awal tahun untuk menyambut era perubahan yang semakin menggejala, baik di dunia pendidikan atau industri.
Pada sambutannya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D, menyatakan bahwa dunia pendidikan tinggi harus melakukan perubahan yang cepat tanpa menghilangkan identitas pendidikan tinggi sebagai ruang pembentukan karakter manusia dan juga tansfer pengetahuan dan teknologi.
Dalam presentasinya, Prof. Mohammad Nasir juga menggunakan istilah yang pernah digunakan oleh filsuf ekonomi, Francis Fukuyama, yaitu the great disruption atau goncangan besar dalam peradaban manusia dan nilai-nilai humanisme yang telah dikandungnya selama dua milenial terakhir.
Meskipun tidak persis sama seperti disruption yang diimajinasikan oleh Fukuyama, problem yang dihadapi oleh masyarakat pascamodern saat ini terkait dengan ketidakpastian dan juga perubahan yang terjadi sangat cepat, sehingga membuat banyak masyarakat termasuk komunitas perguruan tinggi mau tidak mau harus meresponsnya dengan progresif pula. "Masa depan hadir terlalu cepat di masa kini, sehingga membuat masyarakat yang baru saja melakukan penyesuaian dengan kehidupan modern terkini pun harus bersiap untuk menyambut perubahan lagi, yang tidak pasti itu", ungkap Nasir.
Hal ini mau tidak mau harus membuat perguruan tinggai melakukan respons yang sigap, tidak resisten, meskipun juga harus memiliki agenda yang kuat untuk membentuk sistem pendidikan, penelitian, dan juga pengembangan teknologi yang semakin aktual sesuai dengan karakter bangsa.
Pada acara ini juga dilaksanakan beberapa penghargaan, salah satunya adalah Humas terbaik di perguruan tinggi. Peran kehumasan di era modern saat ini bukan hanya bicara tentang aspek keprotokoleran atau publisitas citra rektor semata, tapi menjadi politic of visual perguruan tinggi. Public relation juga berkontribusi pada meningkatnya mutu dan daya kompetitif perguruan tinggi di dunia luar, baik secara akademik juga non-akademik seperti simbolis, politik, ekonomi, dan kultural.
Pada kesempatan itu pula, Rektor, Herman Fithra meminta kepada seluruh civitas akademika Unimal, terutama kepada kepala UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal yang baru dilantik 31 Desember 2018 untuk mau mengejar tantangan dengan memperbaiki mutu kehumasan, informasi-publikasi, dan juga hubungan eksternal Unimal menjadi lebih baik, dan sehingga bisa menjadi salah satu yang terbaik pada 2020. Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah meningkatkan level kelembagaan dan ruang kompetensi Humas dari sebelumnya yang hanya kasubbag.
Tantangan ini tentu harus menjadi satu acuan juga dalam pembangunan Unimal ke depan. Tak ada yang tak mungkin, seperti Kroasia yang bisa menjungkalkan banyak klub-klub sejarah dunia saat Piala Dunia lalu. Keyakinan dan determinasi akan selalu mengurut pada terbukanya prestasi dan menitahkan sejarah baru. (tkf)