Ridwan Kamil Potensi Duet Di Pilpres 2024
Font: Ukuran: - +
Sumber : cnnindonesia.com
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dalam dua hari terakhir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi tuan rumah pertemuan dengan dua ketua umum partai politik. Diakui, ada potensi kolaborasi politis lewat perjumpaan itu. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertandang ke Bandung menemui Ridwan Kamil alias Emil.
Pertemuan antara Ridwan Kamil dengan AHY berlangsung pada Jumat (4/6). Pensiunan TNI AD berpangkat terakhir Mayor itu pun menyempatkan diri main ke rumah dinas Ridwan Kamil saat menjalani safari politik di Jawa Barat.
AHY membagikan foto-foto saat menemui Ridwan Kamil. Foto-foto itu memperlihatkan keduanya berkendara bersama berkeliling Bandung.
"Di Bandung, bukan dibonceng Dilan, tapi dibonceng Kang @ridwankamil," tulis AHY saat membagikan sejumlah foto di akun Twitter @AgusYudhoyono, Jumat (4/6).
Sehari setelahnya, Sabtu (5/6), Ridwan Kamil disambangi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Mereka bertemu di Bandung sambil makan bersama.
Dari foto yang diterima, Ridwan Kamil tampak mengenakan kaos polo berwarna kuning. Sementara itu, Airlangga mengenakan kemeja batik bernuansa biru.
Ketua Bidang Penghubung Antarlembaga Politik DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan Airlangga dan Ridwan Kamil membahas banyak hal. Ia tak menampik jika ada pembicaraan politik dalam kesempatan itu.
"Substansinya apa tentunya beliau yang tahu. Saya yakin insan poltiik tidak pernah tidak bicara politik," kata Firman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (5/6).
Sebelum bertemu dengan AHY dan Airlangga, Emil mengaku telah berjumpa secara khusus dengan tiga pimpinan partai politik. Yakni, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Potensi Duet Airlangga-RK
Pakar ilmu politik dan pemerintah dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menuturkan pertemuan dengan Airlangga itu tak bisa dilepaskan dari agenda politik tahun 2024.
"Memang tidak bisa dilepaskan, saya pikir pertemuan ini dari konteks 2024, paling tidak ini memang upaya untuk membangun komunikasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi terkait dengan kandidat-kandidat yang punya peluang untuk kemudian diusung oleh Golkar pada tahun 2024," katanya, Sabtu (5/6) dikutip dari Antara.
Firman mengatakan pertemuan antara kedua tokoh tersebut bukan hanya dilihat subtansinya, yang diakui membahas isu politik hingga pembangunan ekonomi. Pertemuan, kata dia, terjadi tentu ada latar belakangnya.
Menurut Firman, publik tidak bisa melepaskan pertemuan dua tokoh itu dari agenda 2024 karena Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar menjadi salah satu kandidat yang digadang-gadang masuk bursa calon presiden.
Demikian pula dengan sosok Ridwan Kamil yang namanya sering muncul dalam berbagai survei terkait Pemilu Presiden 2024.
"Terlebih lagi misalnya Kang Emil menggunakan baju kuning, tapi setahu saya memang ketika beliau saat bertemu dengan beberapa tokoh politik memang menyesuaikan," katanya.
Terkait peluang atau kemungkinan kedua tokoh tersebut berpasangan, Firman menilai sangat mungkin mereka berpasangan walaupun waktunya masih terlalu jauh.
"Itu karena Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar harus mencari figur di luar Golkar, yang pertama bisa dari partai lain, yang kedua memang orang nonpartai tetapi punya tingkat elektabilitas cukup tinggi, paling tidak dikenal publik," ujar Firman.
Dari segi kecocokan, Firman mengaku belum bisa menilai karena sejauh ini memang belum ada hubungan kerja sama keduanya. Namun, ia menyebut mereka juga tidak pernah mengalami konflik "sehingga peluangnya masih sangat terbuka".
Ridwan Kamil sendiri jadi salah satu nama yang digadang-gadang sebagai kandidat di Pilpres 2024. Dalam sejumlah survei, ia masuk jajaran teratas.
Misalnya, pada survei Indikator Politik Indonesia bulan April 2021. Di survei itu, ia memiliki elektabilitas 10 persen dan menempati urutan keempat. Pada survei Charta Politika bulan Maret 2021, Ridwan Kamil punya elektabilitas 8,1 persen. Ia menempati posisi kelima bursa capres 2024.
(dhf/arh)