Rupiah Menguat ke Rp16.108 per Dolar AS pada Jumat Pagi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat ke Rp16.108 per dolar AS atau sebesar 1,21 persen pada perdagangan pasar spot, Jumat (27/3) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp16.305 per dolar AS pada perdagangan, Kamis (26/3) sore.
Tak hanya rupiah, pagi ini mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menguat terhadap dolar AS. Terpantau, won Korea menguat 1,45 persen, rupee India 1,25 persen dan ringgit Malaysia 0,57 persen.
Selanjutnya, yuan China juga turut menguat 0,55 persen, yen Jepang 0,27 persen, peso Filipina 0,12 persen, dolar Taiwan 0,11 persen, dan baht Thailand yang menguat 0,09 persen. Di sisi lain, pelemahan hanya terjadi pada lira Turki sebesar 0,09 persen serta dolar Hong Kong sebesar 0,02 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Australia dan euro sama-sama menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,09 persen dan 0,08 persen. Sementara, poundsterling Inggris dan dolar Kanada masing-masing melemah 0,24 persen dan 0,21 persen terhadap dolar AS.
Kendati menguat, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pergerakan rupiah berpotensi kembali melemah karena masih ada kekhawatiran pelaku pasar atas perkembangan virus corona (covid-19).
"Sementara pasar keuangan masih mengkhawatirkan penyebaran wabah korona. Ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global yang bisa menekan kembali pergerakan harga aset berisiko hari ini," kata Ariston, Jumat (27/3).
Menurut Ariston, pasar keuangan masih menunggu berita baik persetujuan stimulus pemerintah AS yang belum disepakati di Kongres AS. Ia memprediksi persetujuan akan memicu penguatan harga aset berisiko hari ini, termasuk rupiah.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp16.300 hingga Rp16.575 per dolar AS pada hari ini. (Im/CNNIndonesia)