Senin, 21 April 2025
Beranda / Berita / Nasional / Sambut Hari Bumi, Kemenag dan Ma’had Aly Siapkan Sejumlah Inisiatif Pelestarian Alam

Sambut Hari Bumi, Kemenag dan Ma’had Aly Siapkan Sejumlah Inisiatif Pelestarian Alam

Senin, 21 April 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kementerian Agama [Foto: Dok. Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Hari Bumi ke-55 diperingati pada 22 April 2025. Direktorat Pesantren Kementerian Agama bersama Ma’had Aly di Indonesia menyiapkan sejumlah inisiatif dalam mendukung gerakan “Bumiku Hijau” dan pelestarian alam.

Ma’had Aly bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga wahana untuk menanamkan kesadaran lingkungan. Mahasantri harus menjaga iman sekaligus menjaga bumi. Ini penting untuk menguatkan integrasi antara agama dan ekologi,” terang Direktur Pesantren, Basnang Said, dilansir pada Senin (21/4/2025).

Salah satu inisiatif yang akan dilakukan adalah program “1 Mahasantri 1 Pohon”. Program ini bertujuan menumbuhkan tanggung jawab pada setiap mahasantri untuk menanam dan merawat pohon sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.

“Dengan menanam pohon, kita tidak hanya menyumbang pada pelestarian alam, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab sejak dini,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya akan menjalin kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tujuannya agar Ma’had Aly memperoleh bimbingan teknis dan dukungan untuk melaksanakan kegiatan lingkungan secara berkelanjutan.

Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly, Mahrus, memastikan bahwa program pelestarian lingkungan tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juag didesain agar memberikan dampak jangka panjang. 

“Kami tidak ingin peringatan Hari Bumi hanya menjadi kegiatan seremonial. Kami ingin menjadikannya gerakan berkelanjutan yang menyentuh seluruh Mahasantri,” katanya.

Menurut alumni pesantren Salafiyah Kauman Pemalang ini, pelestarian alam harus menjadi bagian integral dari pendidikan di Ma’had Aly. Kurikulum harus mencetak pribadi yang religius sekaligus peduli lingkungan.

“Dengan dukungan kementerian terkait, kita dapat menyediakan fasilitas dan pendidikan yang lebih baik untuk kegiatan lingkungan di pesantren,” tambahnya.

Basnang juga menegaskan pentingnya menggencarkan narasi lingkungan melalui media sosial. Ia mendorong Mahasantri dan dosen Ma’had Aly untuk menulis artikel atau opini tentang pelestarian lingkungan yang dapat dipublikasikan di media sosial dan jurnal.

Ketua DEMA AMALI (Asosiasi Mahasantri Ma’had Aly se-Indonesia), Ahsan Syaifur mengamini hal tersebut. “Melalui media sosial, kita bisa menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga alam secara efektif,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, beberapa lembaga juga menyampaikan inisiatif mereka. Ma’had Aly Tebuireng, misalnya, akan mengajak kerja sama dengan Bank Sampah Terpadu (BST) pesantren untuk mengelola limbah secara berkelanjutan. BST Pesantren Tebuireng mempunyai pengalaman berharga dalam hal itu.

“Bank sampah bisa menjadi contoh pengelolaan lingkungan yang baik, tidak hanya untuk pesantren, tetapi juga masyarakat sekitar,” kata Kyai Achmad Roziqi.

Sementara itu, Ma’had Aly Walindo akan menggelar aksi bersih-bersih dan rehabilitasi lahan untuk mencegah banjir di lingkungan pesantren. “Gerakan ini meskipun sederhana, memiliki dampak besar bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, AMALI akan menerbitkan surat edaran kepada seluruh Ma’had Aly untuk menyelenggarakan kegiatan Hari Bumi dan mengumpulkan tulisan bertema ekologi yang akan dipublikasikan oleh Kemenag.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar