Satu Keluarga Positif Corona Diisolasi
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi
DIALEKSIS.COM | Pontianak - Satu keluarga di Pontianak dinyatakan positif virus corona, setelah diketahui tercemar corona keluarga ini segera diisolasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan.
Selain keluarga pasien, upaya isolasi juga dilakukan terhadap satu keluarga lain yang memiliki domisili atau tempat tinggal berdekatan.
"Satu keluarga yang terdiri dari anak, isteri dan satu keluarga yang tinggal dekat rumah korban sudah kita lakukan tracing. Dan, telah diambil specimen nasofaring untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium Balitbangkes rumah sakit swasta di Jakarta," kata Kadiskes Kalbar Harisson dikutip dari VIVAnews pada Senin (16/3/20200.
Isolasi yang dilakukan Dinkes Provinsi Kalbar, kata Harisson, dengan melakukan pemantauan agar keluarga tersebut tak keluar rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak dengan warga yang ada di sekitarnya.
"Menunggu hasil laboratorium, satu keluarga ini dilarang melakukan aktivitas di luar rumah selama 14 hari ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Sutarmidji memetakan satu pasien positif Corona merupakan seorang warga yang berjenis kelamin laki-laki. Pasien tersebut pun kemudian dirawat di ruang isolasi.
Untuk mencegah wabah Corona, ia mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah selama dua pekan.
"Saat ini kondisi pasien mulai membaik. Saya minta kepada masyarakat tak panik dan jangan keluar rumah kalau tidak ada keperluan yang penting," ujarnya.
Pun, terkait kronologi pasien yang positif Corona di Pontianak, Kalbar sebagai berikut:
Pasien berangkat ke Kuala Lumpur tanggal 8 Februari 2020. Pulang ke Pontianak tanggal 15 Februari 2020 via Bandara Supadio. Pasien masuk kerja 29 februari 2020 mulai sakit flu
Pada tanggal 4 Maret masuk di salah satu rumah sakit swasta di kota Pontianak dengan keluhan batuk, demam dan sedikit sesak.
Hasil pemeriksan Rontgen tidak ada Pneumonia. Diagnosis ISPA dan masuk kategori pasien dalam pemantauan Corona Covid-19
Pada Tanggal 10 Maret 2020 pasien tambah berat. Pasien batuk dan sesak, tidak demam, ada diare dan hasil rontgen ada pneumonia.
Status ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan Dirujuk ke RS Soedarso dirawat di Ruang isolasi RS Soedarso mulai tanggal 10 Maret 2020. Pada 14 Maret 2020 pasien dinyatakan positif Corona.