Sederet Dukungan BRI Syariah Terhadap UMKM
Font: Ukuran: - +
Foto: Salah satu UMKM makanan yang ikut dalam pelatihan (Tito Bosnia).
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS) pada tahun 2017, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah berkontribusi sebesar 64 persen atau setara dengan Rp 850 triliun/tahun terhadap perekonomian Indonesia. UMKM juga turut berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi negara sebesar 2 persen setiap tahunnya.
Namun, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dari total 59,2 juta UMKM di Indonesia, tercatat hanya sebanyak 6,5 juta UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital.
Salah satu Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), memandang penyerapan terhadap teknologi digital disamping permodalan kepada UMKM menjadi tantangan yang perlu diselesaikan.
Lewat Pelatihan Kelas Offline kepada pelaku usaha bertema "Membangun Ekonomi Nasional Melalui Sektor Usaha UMKM", Wakil Kepala Divisi Micro Banking BRIsyariah, Mohammad Isnaeni mengatakan, perseroan melihat potensi pada sektor usaha mikro dengan penyaluran pembiayaan yang difasilitasi lewat produk KUR iB BRIS.
"BRIsyariah mencatat total penyaluran KUR iB telah mencapai Rp 6,29 triliun di tahun 2020 sejak 2017, dengan total penyaluran KUR iB kepada Pondok Pesantren mencapai Rp 59,8 miliar di periode yang sama", sebut Isnaeni, dalam Pelatihan Kelas Offline dengan Mitras Dudi Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, di Aston Hotel dan & Resort Bogor, Jumat (25/09/20).
Dalam pelatihan ini, Isnaeni juga menyebut, dukungan BRIsyariah untuk UMKM dilakukan dengan cara memberi kemudahan dalam mendapatkan pembiayaan melalaui UMKM Go Online. Hal ini merupakan langkah perseroan dalam mendorong pembiayaan di sektor UMKM lewat peran digital.
Salah satunya dengan adanya aplikasi I-Kurma. Aplikasi ini telah memudahkan pelaku usaha UMKM dalam proses pengajuan yang terkoneksi dengan sistem data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) hingga verifikasi Sistem Layanan Informasi Keuangan/SLIK terintegrasi.
"Kontribusi pertumbuhan pembiayaan di segmen Mikro dan Konsumer yang signifikan sepanjang tahun 2020 tidak terlepas dari penggunaan aplikasi I-Kurma dalam proses pembiayaan", jelasnya.
Tak hanya itu, setelah proses pembiayaan berhasil disetujui, dukungan BRIsyariah kepada sektor UMKM terus berjalan dengan memberikan solusi-solusi dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk nasabahnya.
"Kami punya komunitas yang membantu pelaku usaha dalam mengelola keuangan, proses pendampingan jika ada kesulitan di lapangan seperti proses promosi, cara pengemasan yang lebih menarik, hingga solusi penjualan terutama di masa pandemi Covid-19", tambah Isnaeni.
Dengan dukungan pemerintah, BRIsyariah kedepannya akan terus menyokong industri halal & UMKM di tanah air, terutama mengingat masih besarnya potensi bisnis industri halal di Indonesia [cnbcindonesia].