Sabtu, 14 Juni 2025
Beranda / Berita / Nasional / Sedih! Tiap 5 Menit, 2 Warga Indonesia Meninggal karena TBC

Sedih! Tiap 5 Menit, 2 Warga Indonesia Meninggal karena TBC

Rabu, 11 Juni 2025 20:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor. [Foto: dok. Kemenkes]


DIALEKSIS.COM | Bogor - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap fakta mencengangkan tentang Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, ia menyatakan bahwa dua orang meninggal karena TBC setiap lima menit.

“Setiap lima menit ada dua yang wafat. Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” kata Menkes Budi saat berdialog dengan warga dan tokoh masyarakat, Rabu (11/6/2025).

TBC, penyakit menular yang sebenarnya bisa disembuhkan, masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Tanah Air. Menkes menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas.

“Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” tegasnya.

Empat Langkah Penting Hentikan TBC

Budi menggarisbawahi empat langkah yang harus dilakukan masyarakat dalam memutus rantai penularan TBC, yaitu Temukan pasien TBC; Pastikan segera minum obat; Selesaikan pengobatan hingga tuntas; dan Berikan terapi pencegahan bagi kontak erat.

“Kalau tidak ditemukan dan tidak diobati, pasien akan terus menular dan mematikan,” lanjutnya.

Menkes memberikan apresiasi kepada Desa Klapanunggal yang aktif melakukan skrining dan pendampingan pasien TBC. Ia menyebut desa ini sebagai percontohan dalam program Desa Siaga TBC, yang masuk dalam program prioritas (quick wins) Presiden Prabowo Subianto.

“Saya terima kasih ke Desa Klapanunggal. Tidak semua desa seperti ini, rajin mencari yang kena, pastikan minum obat sampai selesai,” ujar Menkes.

Masyarakat Diminta Aktif dan Jangan Takut Periksa

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran TBC.

“Kalau ada keluarga batuk lama, berat badan turun, gunakan momen ulang tahun untuk Medical Check-Up gratis di puskesmas,” katanya.

Aries mengajak masyarakat menerapkan prinsip TOSS (Temukan, Obati Sampai Sembuh) dan tidak takut untuk melapor. Ia juga meminta warga tidak termakan hoaks soal vaksin dan pengobatan.

“Banyak yang malu karena stigma. Padahal TBC bisa disembuhkan. Kalau tidak diobati, bisa menular ke anak, istri, tetangga,” pungkasnya.

Pesan Terakhir Menkes: Jangan Abaikan TBC

Di akhir pertemuan, Menkes menyampaikan pesan keras agar masyarakat tidak meremehkan TBC.

“TBC itu begitu ketahuan, dikasih obat, dia berhenti kok penularannya. Obatnya ada, dan kalau selesai, dia sembuh,” tutup Budi. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI