Situasi Pandemi Terkendali, Kemenkes Serius Kerja Imunisasi Rutin Anak
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril. Foto: Republika/Putra M Akbar
DIALEKSIS.COM | Nasional - Kini banyak aturan kian dilonggarkan, seperti pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kementerian kesehatan (Kemenkes) menilai situasi saat ini, kian terkendali.
Sehingga mulai memfokuskan pada program dan kebijakan lain, salah satunya adalah Imunisasi Dasar Lengkap pada anak. Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu dengan Imunisasi” jelas dr Syahril dikutip dari Sehat Negeriku laman Kemenkes, Kamis (12/1/2023).
Fokus pada capaian imunisasi dasar anak, karena berdasarkan Capaian Imunisasi nasional tahun 2022 belum mencapai target. Utamanya disumbang oleh provinsi di luar regional Jawa dan Bali, dimana capaian per provinsi masih dibawah 35%.
Ditambah, adanya Kejadian Luar Biasa Polio (KLB) polio di salah satu Kabupaten di Aceh. Juga adanya Covid-19, kendatinya, kebijakan dalam pemberian vaksinasi, Kemenkes berpegang pada rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), termasuk juga pertimbangan vaksinasi Covid-19.
Beberapa waktu terakhir, BPOM dalam mengeluarkan EUA untuk jenis vaksin Comirnaty Children untuk vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6 bulan sampai 11 tahun. ITAGI pun sudah memberikan persetujuan vaksinasi, dengan tetap memperhatikan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan pada anak.
"Kami masih berkonsultasi dengan WHO untuk vaksinasi Covid-19 pada anak usia mulai 6 bulan,” ujar dr. Syahril.
Sekadar informasi, dalam mengejar capaian imunisasi pada anak, Kemenkes mengadakan BIAN. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan sejak bulan Mei merupakan upaya menyikapi adanya gap imunitas, serta memperkecil kemungkinan terjadinya perluasan KLB atau peningkatan kasus yang bisa dicegah dengan Imunisasi. [okezone.com]