kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Skenario Terberat dari Sri Mulyani: PDB Indonesia 2020 -0,4%

Skenario Terberat dari Sri Mulyani: PDB Indonesia 2020 -0,4%

Rabu, 06 Mei 2020 22:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang hanya 2,9%, maka pemerintah pun siap apabila pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 -0,4%.

"Kita melihat ekonomi di kuartal II dan kemungkinan pada kuartal III. Sehingga kemungkinan masuk skenario sangat berat mungkin terjadi dari 2,3% menjadi minus 0,4%," kata Sri Mulyani saat rapat dengan Komisi XI secara virtual, Rabu (6/5/2020).

Sebelumnya, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa mencapai 2,3% dalam skenario berat. Namun kemudian, fakta dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 yang sebesar 2,97% terjadinya adanya penurunan konsumsi yang cukup dalam.

Tumbuh diketahui, pertumbuhan dari sektor konsumsi pada setiap pertumbuhan ekonomi nasional biasanya mencapai 5%, namun pada kuartal I-2020, hanya mencapai 2,84%.

Sementara, kata Sri Mulyani, pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat ini sudah mulai meluas dan itu terjadi pada minggu kedua Maret 2020. Sudah pasti, ekonomi pada kuartal II-2020 juga masih akan tertekan, karena diperkirakan konsumsi akan jauh lebih besar angka penurunannya.

"PDB kita adalah konsumsi lebih dari Rp 9000 triliun adalah konsumsi dan PDB di Jakarta dan Jawa memiliki porsi 55%. Sementara saat ini Jakarta dan Jawa melakukan PSBB, konsumsi sudah pasti tidak tumbuh dan akan kontraksi," jelas Sri Mulyani.

Situasi ini kemudian yang dilihat dari kacamata Sri Mulyani akan terjadi pada kuartal II-2020 dan akan berlanjut pada kuartal III-2020.

"Kemungkinan skenario sangat berat mungkin terjadi atau minus 0,4%. Ini kalau kuartal III-2020 kita tidak bisa recover atau pandemi terus berjalan. Kalau itu dilakukan, kita masuk ke skenario berat," jelas Sri Mulyani.

Untuk diketahui, pemerintah memiliki skenario berat dengan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,3% dan skenario berat dengan pertumbuhan ekonomi mencapai -0,4% pada 2020. (Im/CNBCIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda