kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Soal TKA, Luhut: Mereka Justru Buka Lapangan Kerja Bagi Masyarakat Indonesia

Soal TKA, Luhut: Mereka Justru Buka Lapangan Kerja Bagi Masyarakat Indonesia

Selasa, 02 Juni 2020 21:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/Luhut.Pandjaitan)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kehadiran tenaga kerja asing di Indonesia kerap menjadi pertanyaan di tengah masyarakat. Menanggapi hal ini, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia di berbagai sektor.

Menurutnya hadirnya tenaga kerja asing justru membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

"Jangan pikir pekerja asing lantas itu akan tinggal, justru mereka ciptakan lapangan kerja Putra Putri Indonesia," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa,(2/06/2020).

Luhut menyebut Indonesia sudah punya nilai tambah dan masuk menjadi pemain global. Saat ini meski keadaan kurang baik, namun nilai ekspornya sudah mencapai US$ 10 miliar dan lapangan kerja sebesar 40.000 di mana sekitar 10% nya adalah tenaga kerja asing.

Lebih lanjut Luhut mengatakan hadirnya tenaga kerja asing misalnya dalam pembangunan pabrik, setidaknya dibutuhkan sebanya 50 orang tenaga kerja asing selama satu bulan. Setelah selesai pembangunan mereka akan kembali ke negaranya.

"Orang Indonesia yang awasi sembari teknologi transfer, sampai jadi semua pabrik. Kita harus jujur akui kita belum siap, sekarang kita siapkan anak-anak kita," tegasnya.

Indonesia Menarik untuk Investasi

Luhut menyebut posisi Indonesia sangat menarik sebagai tujuan investasi. Selama lima tahun ke belakang ekspor dilakukan dalam bentuk raw material. Ke depan akan diubah sehingga memiliki nilai tambah dan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Sejauh ini menurutnya investasi yang masuk di Indonesia masih terbilang sangat bagus, hanya saja sempat tertunda selama tiga bulan dampak dari Covid-19. Beberapa yang ingin masuk adalah Abu Dhabi, Jepang, Tiongkok, Singapura, Australia. Nilai investasi dari semua proyek yang akan masuk, Luhut sebut mencapai hampir US$ 100 miliar sampai dengan tahun 2024.

"Itu angka yang cukup besar sekali dan kalau kita bisa bagus lagi saya kira dengan sovereign wealth fund, bisa naik lebih besar. Dari situ kalau ini semua kita lakukan investasi akan sangat baik. Pertumbuhan ekonomi kita setelah Covid-19 akan lebih baik," jelasnya.

Luhut bahkan memperkirakan nilai investasi ini bisa lebih besar US$ 100 miliar, bila semuanya ditata dengan baik. Menurutnya banyak negara yang bingung bakal berinvestasi di mana. Pasalnya AS saat ini sedang berkelahi dengan Tiongkok, lalu bergeser ke Eropa juga bermasalah. "Kita nggak lihat konfliknya, konfliknya satu hal," paparnya. (Im/CNBCIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda