Status Whatsapp di Android Bakal Dijejali Iklan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Iklan di WhatsApp telah menjadi perbincangan utama akhir-akhir ini, dan kini telah dilaporkan bahwa WhatsApp untuk Android versi 2.18.305, versi beta terbaru, telah menerima penerapan iklan di bagian Status, sebagaimana dilaporkan NDTV, 8 Oktober 2018.
Sebelumnya, laporan Wall Street Journal pada bulan Agustus mengungkapkan bahwa iklan akan dilayani melalui Status WhatsApp mulai tahun depan. Iklan ini akan didukung oleh sistem periklanan Facebook dan akan membantu membiasakan pengguna dengan bisnis pada WhatsApp.
Pembocor WhatsApp beta, WABetaInfo, melaporkan bahwa WhatsApp mengimplementasikan iklan untuk fitur Status di WhatsApp beta untuk Android versi 2.18.305. Fitur ini dikatakan saat ini dalam keadaan disabled, dan tidak terlihat oleh pengguna, meskipun laporan itu mengklaim akan diaktifkan di masa depan.
Melayani iklan melalui WhatsApp Status dapat bermanfaat bagi Facebook, perusahaan induk WhatsApp, karena fitur Status telah mencapai tolok ukur 450 juta pengguna aktif harian. Saat ini, Status WhatsApp memungkinkan pengguna berbagi banyak foto atau video singkat yang tetap berada di bagian terpisah di aplikasi itu selama 24 jam.
Facebook juga menawarkan opsi untuk memungkinkan pengguna melihat berapa banyak kontak mereka yang telah melihat status mereka. Ini adalah sesuatu yang dapat memberi pengiklan cara untuk melacak iklan mereka juga.
Awalnya terinspirasi oleh Snapchat Stories, Status WhatsApp diluncurkan pada Februari tahun lalu. Sebuah laporan Wall Street Journal baru-baru ini menyatakan bahwa perusahaan milik Facebook itu akan membawa jenis iklan baru untuk memungkinkan pengguna dengan mudah mengirim pesan teks ke perusahaan melalui WhatsApp untuk setiap pertanyaan layanan pelanggan. Hampir 100 perusahaan dilaporkan telah menguji fitur yang berfokus pada iklan, termasuk Uber dan Singapore Airlines.
WhatsApp juga memiliki aplikasi khusus untuk bisnis yang tersedia di platform Android dan iOS untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan memiliki lebih dari tiga juta pengguna. (Tempo)