Survei LSI: Masuk Bursa Capres 2024, Ahok Urutan 4 Setelah Anies
Font: Ukuran: - +
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. [IST].
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terkait peta Pilpres 2024 pada Senin (22/2/2021). Dalam survei itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam bursa capres 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ada di urutan empat atau di bawah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Data itu didapat berdasarkan simulasi simulasi semi terbuka saat disodorkan 29 nama kandidat pada responden.
Dalam simulasi semi terbuka, nama Jokowi dikesampingkan karena sudah dua periode menjabat.
Akan tetapi, dalam simulasi tertutup dari 14 nama dan 10 nama kandidat capres 2024, tidak ada nama Ahok. Sementara Prabowo, Ganjar dan Anies tetap konsisten berada di tiga besar dengan elektabilitas tertinggi.
Survei nasional itu melibatkan 2.300 responden yang diwawancarai tatap muka. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 25 sampai 31 Januari 2021.
Mengenai alasan memilih kandidat capres, mayoritas menjawab perlu orang tegas dan berwibawa yakni 27.6 persen, merakyat sebesar 22,5 persen, jujur dan antikorupsi 9,6 persen, berpendidikan 7,2 persen dan seterusnya.
Masuknya Ahok dalam bursa capres 2024 ini cukup menarik perhatian. Sebab saat ini ia merupakan Komisaris Utama Pertamina.
Politikus PDIP itu sebenarnya sudah pernah berbicara soal peluang dirinya maju di 2024 sebagai capres pada 17 Februari 2020 dalam diskusi buku 'Panggil saya BTP'.
Ahok menyebut tidak ingin berambisi menjadi presiden. Menurutnya, jika dia berambisi mengejar kekuasaan, maka sama saja dengan politikus lain.
"Orang bilang ambisi politik. Saya mau terjemahkan kira-kira begini, apa beda saya dengan politisi secara umum. Kalau kamu ambisinya adalah politik, maka ketika kamu naik kamu akan mempertahankan kursi kamu selama-lamanya. Itu kalau ambisi politik. Karena, ambisi," kata Ahok.
Ahok menegaskan mestinya tujuan dalam berpolitik adalah memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Nah, menjadi pemimpin adalah dampak dari usaha itu.
Selain itu Ahok --yang 2 tahun dibui karena menistakan agama-- menyebut bukan tidak mungkin dia menjadi presiden.
"Kalau orang bilang enggak mungkin kamu jadi presiden, pasti mungkin dong, tetap ajakan presiden direktur. Karena masih lama kan Pilpres 2024. He..he.." tutur Ahok. (Kumparan)