Tahan Bunga Acuan 4%, BI Prediksi Ekonomi Akan Pulih
Font: Ukuran: - +
[FOTO: ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan hingga berada di level 4%. Menurut BI dengan kebijakan itu, diprediksikan ekonomi semester II perlahan-lahan mulai pulih. Jika dilihat dari rangkaian kebijakan sepanjang tahun ini, BI telah memangkas bunga acuan sebesar 2% tujuan agar membantu pemulihan ekonomi yang terpukul pandemi corona.
"Dengan mempertimbangkan evaluasi dan juga perekonomian global dan domestik secara keseluruhan, Rapat Dewan Gubernur BI pada 18 dan 19 Agustus memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate sebesar 4% berlaku efektif hari ini," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video, Rabu (19/8).
Masih menurut Perry, selain suku bunga acuan, bank sentral juga mempertahankan suku bunga fasilitas simpanan alias deposito facility sebesar 3,25% dan bunga pinjaman atau lending facility sebesar 4,75%. "Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang cukup rendah, stabilitas eksternal yang terjaga dan langkah lanjutan pemulihan ekonomi," katanya.
Perry menambahkan inflasi Juli tetap rendah, hanya mencapai 1,54% secara tahunan. Sedangkan berdasarkan tahun kalender, inflasi Januari-Juni baru mencapai 0,98 %. Ia pun memastikan inflasi akan tetap terjaga hingga akhir tahun di level kisaran 3%. Langkah-langkah yang ditempuh ini juga akan mencakup kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah masih berlanjutnya ketidakpastian global. BI juga akan memperkuat sinergi untuk memantau akselerasi stimulus fiskal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Perekonomian global mulai menunjukkan tanda perbaikan setelah terkontraksi tajam pada kuartal kedua. Indikasi perbaikan antara lain terjadi di Tiongkok. Namun, ketidakpastian global masih tinggi seiring kasus virus corona yang masih meningkat dan tensi geopolitik yang meningkat. "Kondisi ini menahan aliran modal asing ke negara berkembang. perekonomian global pada tahun ini diperkirakan akan membaik meski belum kembali ke level sebelum Covid-19," katanya.
Sementara itu, perekonomian domestik diperkirakan membaik pada semester kedua tahun ini didorong kenaikan permintaan sejalan relaksasi PSBB dan stimulus kebijakan moneter maupun restrukturisasi. Sepanjang tahun ini, BI telah memangkas bunga acuan sebanyak empat kali masing-masing 0,25% atau 2% ke level 4% [Agatha/katadata].