Tanggapan Jasa Marga Terkait CCTV di TKP Baku Tembak Polisi-Pengawal Habib Rizieq
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, baku tembak itu melibatkan anggota Polri dengan pengawal Mohammad Rizieq Syihab (MRS) atau Habib Rizieq.
Fadil mengatakan, baku tembak itu mengakibatkan 6 pengawal Rizieq tewas dan 4 orang lain melarikan diri.
Sementara itu, FPI memiliki keterangan yang berbeda.
Perbedaan keterangan ini memicu pembicaraan di kalangan warganet. Tak sedikit yang berharap CCTV di jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk itu dibuka untuk mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Ada juga yang mengkhawatirkan tidak ada CCTV yang merekam kejadian itu atau CCTV dalam keadaan mati.
Kumparan kemudian mengkonfirmasi, Jasa Marga soal kondisi CCTV apakah benar dalam keadaan mati.
"Terkait dengan pertanyaan media tentang adanya kejadian khusus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada dini hari tadi, kami sampaikan bahwa kami tidak memiliki informasi tentang kejadian tersebut," jawab Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru melansir Kumparan.
"Dan untuk mendapatkan kejelasan atas pertanyaan tersebut, kami persilakan untuk menghubungi pihak kepolisian," sambung Heru.
Meski tidak menjawab tegas apakah CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) dalam keadaan mati, namun Heru menyatakan memang beberapa CCTV di ruas jalan tol tersebut saat ini sedang diperbaiki.
Beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini sedang dilakukan perbaikan, akibat putusnya kabel fiber optic, pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek.
Dipepet di KM 47
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan sebelum penembakan terjadi satu kendaraan milik polisi dipepet oleh dua kendaraan pengawal Rizieq.
"Saat di KM 47 sekitar pukul 23.45 WIB, satu mobil tim Polda Metro Jaya tiba-tiba dipepet dan dihentikan oleh iring-iringan kendaraan yang berjumlah dua kendaraan dari 9 kendaraan yang terlibat rombongan," kata Fadil.
Dua kendaraan itu berjenis Chevrolet Spin dan Toyota Avanza berwarna silver. Dua mobil itu menabrak kendaraan milik polisi hingga berhenti.
Fadil menyebut, karena kendaraan itu menabrakkan dan menghentikan laju kendaraan petugas tanpa memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain, tim Polda Metro Jaya melakukan tembakan ke arah ban kendaraan Chevrolet Spin sehingga mengalami pecah ban.
Empat pelaku kemudian keluar dari mobil tersebut. Mereka kemudian berusaha melawan petugas dengan menggunakan tiga senjata tajam dan sebuah senjata api.
Baku tembak terjadi, 6 tersangka tewas. Sementara ada empat tersangka lainnya yang berhasil kabur. Hingga kini Polisi masih mengejar pelaku yang kabur tersebut.(Kumparan)