DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah mematok biaya standar layanan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona atau COVID-19 sebesar Rp 900.000.

Meski demikian, PT Indofarma Tbk (Persero) mengenakan biaya yang lebih murah, yakni hanya Rp 600.000 per orang.

Namun biaya tersebut hanya untuk golongan tertentu.

“Kebijakan tarif Rp 600.000 per orang kami prioritaskan untuk tenaga medis, anggota dan veteran TNI/Polri, guru, dan social program,” ujar Direktur Utama Indofarma Arief Pramuharto kepada kumparan, Sabtu (10/10/2020).

Selain itu, Indofarma juga menyediakan layanan office care untuk korporasi. Dengan minimum sebanyak 50 orang per hari, tarif tes swab sebesar Rp 750.000 per orang.

“Untuk layanan office care corporate, minimum quantity 50 orang/hari, kami berikan tarif Rp 750.000/orang,” jelasnya.

Sedangkan untuk masyarakat umum, perseroan juga memberikan layanan untuk datang ke rumah atau home care, dengan hasil test yang bisa diketahui hari itu juga. Tarifnya sebesar Rp 880.000 per orang.

“Layanan home care dengan hasil test sameday kami berikan tarif Rp 880.000/orang,” kata Arief.

Kendati begitu, Arief tak merinci lebih lanjut nomor layanan office care maupun home care yang bisa dihubungi masyarakat.

Adapun layanan tersebut nantinya akan dilakukan oleh anak usaha Indofarma, yakni PT Farmalab Indoutama. Layanan PCR adalah bagian dari Central Processing Facility Farmalab yang dapat memeriksa 1.200 sampai 1.300 sampel per hari.

Farmalab juga dapat menerima pemeriksaan dan proses atas sampel dari layanan home care maupun fasilitas kesehatan lainnya. (Kumparan)