Tiba di KPK, Novel Tularkan Semangat Pemberantasan Korupsi
Font: Ukuran: - +
Novel Baswedan. (Dok KPK)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Novel Baswedan akhirnya menjejakkan kembali kakinya di markas pemberantasan korupsi setelah menjalani pengobatan mata kiri yang rusak akibat air keras di Singapura selama sepuluh bulan terakhir.
Setibanya di KPK, Novel disambut seperti pahlawan oleh pegawai KPK, aktivis antikorupsi, hingga mantan pimpinan KPK yang menantinya hari ini. Novel tiba sekitar pukul 13.10 WIB, dan ditemani Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menuju panggung di depan pintu lobi KPK.
"Suatu kebanggaan bagi saya ketika saya bisa kembali dan kemudian ketemu dengan semua rekan-rekan sekalian: pimpinan KPK, media, dan semua orang-orang yang mendukung dalam rangka pemberantasan korupsi," ujar Novel di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2).
"Bagi saya, yang terjadi kepada diri saya, penyerangan terhadap diri saya, saya tak ingin hal ini dijadikan sebagai pelemahan, tapi saya ingin ini menjadi penyemangat buat diri saya," sambungnya disambut tepuk tangan sambutan mereka yang hadir.
"Saya juga ingin mengharapkan hal ini juga berkaitan dengan rekan-rekan semua baik pegawai KPK, baik aktivis, penegak hukum yang bergerak dalam pemberantasan korupsi. Saya ingin menularkan semagat yang sama sehingga kita semakin berani, semakin sungguh-sungguh dalam melakukan pemberantasan korupsi."
Sejumlah pegawai KPK serta aktivis antikorupsi berada di depan lobi KPK mendengarkan Novel. Mereka berdiri di sisi kanan dan kiri pelataran gedung KPK. Mereka membawa poster yang bertuliskan dukungan hingga kritik atas kasus penyerangan Novel yang tak kunjung tuntas.
Tampak hadir pula sejumlah penasihat KPK dan mantan Ketua KPK Abraham Samad, Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono. Mereka langsung menghampiri Novel yang mengenakan kaos putih dengan balutan jaket.
Novel memilih pulang ke Indonesia dalam proses penyembuhan mata kirinya yang rusak akibat siraman air keras 11 April 2017. Dia dijadwalkan kembali menjalani operasi mata kirinya pada April mendatang.
Meskipun Novel kembali ke Indonesia, pelaku penyerangan dirinya, setelah 10 bulan penyelidikan dilakukan Polri, belum juga terungkap. KPK berharap penanganan kasus penyerangan Novel bisa segera dituntaskan Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan Polri atas kasus penyiraman air keras Novel. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah jika penyelidikan Polri tidak menemukan titik terang.
Di gedung KPK juga akan digelar acara penyambutan Novel yang kembali usai dirawat di Singapura selama 10 bulan lebih. (CNN)