Tsunami Selat Sunda 281 Orang Meninggal, 1.016 luka, dan 57 masih hilang.
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Penangangan darurat pasca tsunami menerjang kawasan Selat Sunda terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di daerah terdampak bencana.
Data sementara yang berhasil dihimpun BNPB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan Provinsi Lampung hingga Senin (24/12) pukul 10.00 WIB, tercatat 281 korban meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
"Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (24/12).
Sebaran wilayah terdampak tsunami berada di 5 Kabupaten diantaranya, Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tangganus. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak, serta total 48 kendaraan roda dua dan empat rusak.
Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Untuk evakuasi dikerahkan alat berat 7 unit excavator, 12 unit dump truck, 2 unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana 1 unit excavator, 1 dozer, 1 loader, 1 grader, 2 tronton, dan 4 dump truck.
"Panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personil untuk membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban," ujar Sutopo
Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Sementara bantuan logistik terus disalurkan ke sejumlah wilayah yang mengalami dampak.