Uni Eropa Salurkan Rp 25,97 M untuk Korban Gempa Sulteng
Font: Ukuran: - +
Seorang korban Gempa Tsunami Palu memeluk Jokowi saat Presiden RI itu melihat langsung kawasan bencana. "Duka rakyat Sulawesi Tengah, duka kita semua. Dengan saling bergandeng tangan, dampak bencana ini kita hadapi bersama." tulis Jokowi Minggu 30 September 2018.
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Uni Eropa (UE) akan menyalurkan bantuan darurat senilai 1,5 juta Euro atau Rp 25,97 miliar untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut akan segera diberikan kepada warga yang paling terkena dampak gempa bumi.
"Pendanaan kami akan membantu masyarakat yang paling rentan dengan menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air, sanitasi, serta persediaan media," ujar Komisaris Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis Christos Stylianides dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (30/9) malam.
Penyaluran bantuan ini adalah wujud solidaritas UE kepada Indonesia, terutama kepada semua korban dan pihak-pihak yang bekerja keras dalam upaya penyelamatan. Selain itu, Komisi Eropa juga mengerahkan seorang ahli kemanusiaan ke Sulawesi Tengah untuk membantu mengoordinasi penyaluran bantuan serta mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.
Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Komisi Eropa (ERCC) terus memantau perkembangan situasi pascabencana dan siap menyalurkan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dengan pusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Gempa bumi ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.
Bencana alam ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan terluka, serta kerusakan parah di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Hingga Minggu siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 832 jiwa, sementara korban luka-luka sebanyak 540 orang.
Gempa bumi dan tsunami juga menyebabkan ribuan orang harus mengungsi ke lokasi aman, serta puluhan ribu rumah rusak. Kantor Berita Indonesia Antara